Menteri Perdagangan India diperkirakan akan bertemu dengan para pejabat pemerintahan Trump di AS pada 17-20 Mei 2025 untuk negosiasi lebih lanjut.
Klaim Trump ini muncul beberapa hari setelah India mengancam akan mengenakan tarif balasan sebagai respons atas bea masuk AS yang lebih tinggi pada baja dan aluminium. Sinyal bahwa New Delhi mungkin mengadopsi pendekatan yang lebih tegas dalam negosiasi perdagangannya dengan Gedung Putih.
Namun, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, pembicaraan perdagangan tetap berjalan sesuai rencana.
Beberapa analis di New Delhi menilai pernyataan Trump bisa mengindikasikan bahwa India hampir menyelesaikan kesepakatan atau bahwa klaim tersebut merupakan taktik negosiasi Gedung Putih.
"Kesepakatan perdagangan India-AS mungkin akan terjadi," kata Ajay Srivastava, pendiri lembaga think tank, Global Trade Research Institute yang berbasis di New Delhi. "Namun, kesepakatan ini harus memastikan adanya timbal balik yang ketat, di mana kedua pihak sama-sama menghapus tarif."
Reaksi pasar relatif tenang setelah klaim Trump tersebut, di mana rupee menutup sebagian kerugiannya. Indeks acuan NSE Nifty 50 naik 1,7% pada pukul 14.00 waktu setempat.
Tarif Nol
Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump meningkatkan tekanan pada pemerintah India untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara, yang mencapai sekitar US$47 miliar tahun lalu.
Setelah lama mengeluhkan tarif India terlalu tinggi dan merugikan bisnis AS, Trump berjanji memberlakukan tarif "resiprokal" sebesar 26% pada India. Tarif tersebut saat ini ditangguhkan hingga awal Juli.
India telah melakukan beberapa langkah untuk memenuhi keluhan Trump tahun ini, termasuk merombak rezim tarifnya untuk mengurangi bea masuk atas barang-barang terkenal Amerika, seperti wiski bourbon dan sepeda motor high-end buatan Harley-Davidson Inc.
Bloomberg News melaporkan awal bulan ini, sebagai bagian dari negosiasi dagangnya, New Delhi juga sudah mengusulkan tarif nol untuk beberapa barang seperti komponen mobil dan obat-obatan secara timbal balik sampai dengan jumlah impor tertentu.
Meski Modi dan Trump memiliki hubungan pribadi yang kuat, ada rasa frustrasi yang berkembang di New Delhi dalam beberapa hari terakhir ini atas desakan Presiden AS yang menggunakan perdagangan sebagai alat tawar-menawar untuk mengamankan gencatan senjata antara India dan Pakistan setelah empat hari konflik militer. Para pejabat India telah membantahnya.
Presiden AS juga mengatakan pada Kamis bahwa ia telah berbicara dengan CEO Apple Inc Tim Cook untuk mencegahnya memperluas produksi di India.
"Saya bilang saya tidak ingin Anda membangun [pabrik] di India," kata Trump tentang percakapan yang dia klaim dilakukannya dengan Cook. Ia menambahkan ia memberi tahu Cook, "India bisa mengurus diri mereka sendiri, mereka melakukannya dengan sangat baik."
Sebagai hasil dari diskusi mereka, Trump mengatakan Apple akan "meningkatkan produksi mereka di Amerika Serikat."
(bbn)
































