Logo Bloomberg Technoz

Bukan Solusi Harga Telur, Subsidi Jagung Justru Tambah Masalah

Rezha Hadyan
25 May 2023 15:05

Tanaman jagung. (Dado Galdieri/Bloomberg)
Tanaman jagung. (Dado Galdieri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Usulan Menteri Perdagangan memberikan subsidi jagung pakan untuk memitigasi kenaikan harga telur dinilai tidak tepat. Salah satu penyebabnya adalah karena dampak subsidi jagung pada harga telur baru bisa terlihat setelah periode masa tanam komoditas tersebut.

Peneliti Center for Indonesian Studies (CIPS) Faisol Amir menjelaskan dampak dari subsidi jagung pakan baru dapat dirasakan setelah 80—110 hari masa tanam jagung. Selama periode tersebut, padahal, harga terus akan cenderung tetap tinggi bahkan naik. 

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga telur ayam ras segar mencapai Rp31.900/kg pada Kamis (25/4/2023), naik 6,7% secara bulanan dari Rp29.900/kg.

“Selain dampak terhadap harga telur yang tidak langsung dirasakan masyarakat, skema subsidi jagung juga berpotensi menimbulkan persoalan baru, yaitu oversuplai jagung yang justru akan merugikan petani pada  masa panen,” katanya, Kamis (25/5/2023).

Beberapa hal yang juga membuat kebijakan subsidi jagung pakan tidak realistis untuk dilakukan adalah penentuan skema subsidi dan durasi pemberian subsidi. Jika diberikan terlalu lama, subsidi tersebut lagi-lagi akan berpotensi menimbulkan isu kelebihan pasok.