Putin merespons dengan mengatakan bahwa pembicaraan harus berurusan dengan akar penyebab konflik dan membangun perdamaian yang langgeng.
“Kami tidak mengesampingkan bahwa selama negosiasi ini akan memungkinkan untuk menyepakati beberapa gencatan senjata baru, gencatan senjata baru,” kata Putin.
Usulan Rusia kepada Ukraina adalah melanjutkan negosiasi langsung, yang terhenti pada akhir 2022, “tanpa prasyarat apa pun,” kata Putin, sembari menyalahkan Ukraina atas pelanggaran gencatan senjata sebelumnya.
Putin mengatakan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio diperkirakan akan berada di Turki minggu depan, seorang pejabat AS mengatakan, karena negara ini akan menjadi tuan rumah pertemuan para menteri luar negeri NATO.
Rencana gencatan senjata diumumkan setelah Zelenskiy bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk.
Kelima pemimpin dunia ini lantas mendiskusikan proposal tersebut dalam sebuah panggilan telepon selama 20 menit dengan Trump yang digambarkan “hangat” oleh seseorang yang mengetahui interaksi tersebut.
After our meeting in Kyiv we called President Trump.
— Bundeskanzler Friedrich Merz (@bundeskanzler) May 10, 2025
He supports our initiative: we’re working with the USA to get Russia to agree to a longer ceasefire, without any preconditions. pic.twitter.com/Lli7zmyftv
AS tidak mengkonfirmasi sikap baru dari Trump, dengan seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa presiden telah mengatakan bahwa sanksi ekonomi akan diterapkan jika gencatan senjata tidak tercapai.
Meeting di Kyiv
“Kami telah sepakat bahwa mulai Senin, 12 Mei, gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama setidaknya 30 hari harus dimulai. Bersama-sama, kami menuntut hal ini dari Rusia. Kami tahu bahwa AS mendukung kami dalam hal ini,” kata Zelenskiy.
“Jika terjadi pelanggaran terhadap gencatan senjata ini, kami sepakat bahwa sanksi besar-besaran akan disiapkan dan dikoordinasikan antara Eropa dan Amerika,” kata Macron.
Di Washington, Senator Lindsey Graham, wakil Trump dari Partai Republik, mengatakan bahwa ia mendapat komitmen dari 72 koleganya untuk sebuah rancangan undang-undang yang akan memberlakukan sanksi-sanksi baru yang “sangat keras” terhadap Moskow dan tarif terhadap negara-negara yang membeli minyak, gas, dan produk-produk penting lainnya jika Putin tidak terlibat dalam pembicaraan serius untuk menghentikan perang.
Hukuman ini akan mencakup tarif 500% untuk impor dari negara-negara yang membeli minyak, produk minyak bumi, gas alam, atau uranium Rusia, menurut sebuah draf yang dilihat oleh Bloomberg News.
Rusia terbuka untuk berdialog untuk menyelesaikan konflik di Ukraina namun “menolak segala jenis tekanan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada CNN pada hari Sabtu.
Peskov sebelumnya menepis ancaman Eropa akan tekanan ekonomi yang lebih besar, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa “tidak ada gunanya menakut-nakuti kami dengan sanksi-sanksi ini” ketika Rusia telah belajar untuk hidup dengan pembatasan-pembatasan yang ada yang diberlakukan sejak invasi skala penuh ke Ukraina pada bulan Februari 2022.
“Mustahil” untuk mendiskusikan gencatan senjata dengan Ukraina tanpa mempertimbangkan sejumlah besar nuansa yang ditetapkan oleh Rusia, kata Peskov, menurut Interfax.
Diplomasi guna mengakhiri konflik terpanjang dan paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia II telah meningkat setelah beberapa pertemuan antara utusan Eropa, Amerika Serikat, dan Ukraina, termasuk di London dan Paris. Para pemimpin tersebut mengadakan serangkaian panggilan telepon minggu ini, dan Zelenskiy bertemu dengan Trump di Vatikan pada tanggal 26 April di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus.
Putin tidak menunjukkan sinyal bahwa ia bersedia menghentikan invasi dan tetap mempertahankan posisi maksimalis untuk gencatan senjata apa pun. Hal ini termasuk kontrol Rusia atas empat wilayah Ukraina timur dan tenggara yang dicaploknya secara ilegal dalam invasi skala penuh tahun 2022, tetapi tidak sepenuhnya diduduki.
AS telah mengajukan proposal yang akan membekukan konflik secara luas, meninggalkan sebagian besar wilayah yang diduduki Rusia di tangan Moskow. Pemerintahan Trump juga siap untuk mengakui wilayah Krimea di Ukraina yang dicaplok Putin pada tahun 2014 sebagai wilayah Rusia, Bloomberg melaporkan pada bulan April.
Trump pada hari Kamis menyerukan gencatan senjata tanpa syarat selama sebulan untuk menciptakan ruang bagi negosiasi langsung untuk mengakhiri perang. AS dan mitranya akan “menjatuhkan sanksi lebih lanjut” jika gencatan senjata tidak dipatuhi, katanya.
Ketika ditanya pada hari Jumat di Ruang Oval apakah ia memiliki pesan untuk Putin, Trump mengatakan: “Saya punya pesan untuk kedua belah pihak: Akhiri perang ini.”
(bbn)
