Pada penderita diabetes, gejala serangan jantung bahkan bisa lebih samar. Mereka sering hanya merasa seperti masuk angin, disertai keringat dingin dan cepat lelah. Ini membuat diagnosis dini menjadi lebih sulit.
Faktor Risiko dan Kebiasaan Pemicu Serangan Jantung
Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, baik dari gaya hidup maupun kondisi kesehatan tertentu. Berikut beberapa penyebab umum yang perlu diwaspadai:
1. Merokok
Zat kimia dalam rokok merusak dinding arteri dan mempercepat proses aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah).
2. Riwayat Keluarga
Genetik berperan besar. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit jantung atau meninggal mendadak, risiko Anda pun meningkat.
3. Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol
Hipertensi dan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi bisa mempercepat penyempitan arteri.
4. Diabetes
Gula darah tinggi merusak pembuluh darah dan memperbesar risiko serangan jantung secara signifikan.
5. Kurang Olahraga dan Pola Makan Buruk
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kurang serat, serta minim aktivitas fisik dapat memperparah kondisi jantung.
Langkah Pencegahan Serangan Jantung yang Efektif

Pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati. Bagi pria di atas usia 40 tahun dan wanita di atas 50 tahun, terutama yang memiliki riwayat penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi, sangat disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan jantung.
Salah satu pemeriksaan yang direkomendasikan adalah MSCT Koroner (Multislice Computed Tomography), yang dapat mendeteksi penyumbatan arteri sejak dini.
Tips menjaga kesehatan jantung:
-
Berhenti merokok segera
-
Konsumsi makanan sehat, rendah lemak dan tinggi serat
-
Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari
-
Jaga berat badan ideal
-
Hindari stres berlebihan
-
Periksa tekanan darah dan kadar kolesterol secara rutin
Pertolongan Pertama Saat Mengalami atau Menemukan Gejala Serangan Jantung
Jika Anda atau orang di sekitar menunjukkan gejala serangan jantung, jangan menunda untuk mencari pertolongan medis. Waktu adalah kunci keselamatan.
Langkah yang harus segera dilakukan:
-
Segera ke rumah sakit yang memiliki fasilitas pemeriksaan jantung, seperti EKG, laboratorium enzim jantung, dan CT Scan koroner.
-
Jangan tunggu gejala memburuk atau hilang sendiri. Gejala bisa datang dan pergi, tapi kerusakan pada jantung terus berlanjut.
-
Berikan aspirin (jika tidak alergi) untuk membantu mengencerkan darah sampai bantuan medis tiba.
-
Hindari memberikan pijatan atau kerokan. Ini justru bisa memperburuk kondisi pasien.
Pengobatan Medis untuk Serangan Jantung

dr. Dian menjelaskan bahwa pengobatan serangan jantung harus dilakukan sesegera mungkin melalui dua metode utama:
1. Terapi Pengencer Darah (Thrombolisis)
Obat ini diberikan untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat arteri jantung. Umumnya efektif bila diberikan dalam beberapa jam pertama sejak gejala muncul.
2. Tindakan Kateterisasi atau Primary PCI
Ini merupakan prosedur pemasangan ring di pembuluh darah jantung yang tersumbat. Prosedur ini hanya dapat dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas lengkap dan tenaga ahli yang siap 24 jam.
Penanganan yang cepat dan tepat akan meminimalkan kerusakan otot jantung dan meningkatkan peluang pemulihan pasien secara signifikan.
(seo)