Logo Bloomberg Technoz

“Yang saya tahu, tidak ada efek samping yang sampai berbahaya, sampai harus dirawat berdasarkan laporan terakhir diterima ya, karena memang sudah diuji," tambahnya.

Tentunya keamanan vaksin M72 ini kata Budi dipastikan aman karena sudah melalui tahap uji fase 1 dan dan uji fase 2. Bila sudah masuk tahap uji fase 3 ini hanya menentukan seberapa efektivitas untuk sembuh atau tidak tertular dari penyakit tuberkulosis.

“Saya tidak bisa pastikan juga 100%. Kita Covid-19 juga tidak semua orang muncul kemudian tidak kena virus itu."

“Jadi nggak ada yang bisa bilang, Pak, kita tunggu sampai 100% diluncurkan. Ya itu tidak pernah terjadi dalam sejarah 100 tahun," ungkapnya.

Dia meminta agar masyarakat tak percaya informasi hoax yang beredar sehingga tak mempercayai efektivitas vaksin.

“Kan dulu juga banyak yang bilang, Covid-19 jangan dilampaui. Ada chip-nya, ada ininya, ada apa. Justru orang-orang gitu yang sangat jahat. Nah teman-teman media harus mendidik masyarakat. Jangan masyarakat termakan seperti itu. Nggak mau divaksin COVID meninggal. Dosa kita tuh kepada masyarakat yang meninggal,”tutupnya.

Sebelumnya, Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan agar pemerintah benar-benar melakukan persiapan mitigasi dan keamanan ketika uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) dari Bill Gates dilakukan di Indonesia. 

Menurut dia bahwa dalam hal uji coba tentunya ada peluang kegagalan yang dapat menyebabkan efek samping pada peserta.

“Jadi kalau uji cobanya gagal atau menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan kita harus mitigasi antisipasi. Bagaimana pertanggungan, asuransi dan lain sebagainya. Kemudian juga kan ada paserta yang akan menjadi uji coba vaksin ini,” kata Dicky melalui keterangannya, Kamis (08/05).

“Jadi kita harus pastikan masalah etik dan keamanan ini. Jadi setiap riset itu ada risiko gagal,” sambungnya.

(dec/spt)

No more pages