Logo Bloomberg Technoz

"Kami merevisi perkiraan defisit neraca berjalan (CAD) 2025 dari 1,18% PDB menjadi 0,87% PDB," ujar Josua.

Bersamaan dengan potensi perlambatan ekonomi China, ekspektasi ini dapat meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven, yang berpotensi menyebabkan arus keluar modal dari pasar emerging market dengan hubungan perdagangan yang signifikan dengan China, seperti Indonesia.

Pada April 2025, aliran portofolio ke pasar keuangan Indonesia mencatat arus keluar bersih sebesar US$2,27 miliar. Hal ini terdiri dari arus masuk bersih sebesar US$0,39 miliar ke obligasi pemerintah (SBN), diimbangi oleh arus keluar bersih sebesar US$1,23 miliar dari saham dan US$1,42 miliar dari instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia.

Josua memperkirakan cadangan devisa Indonesia akan berada di kisaran US$152–156 miliar pada akhir 2025 dibandingkan dengan US$155,72 miliar pada 2024, dengan rupiah diperkirakan akan diperdagangkan di kisaran Rp16.200–16.500/US$. Angka ini melemah dibandingkan dengan Rp16.102/US$ pada 2024.

Cadangan devisa Indonesia merosot cukup tajam pada April. Depresiasi nilai tukar rupiah menjadi salah satu penyebabnya.

Pada Kamis (8/5/2025), Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa per akhir April berada di US$ 152,5 miliar. Turun US$ 4,6 miliar dibandingkan bulan sebelumnya dan menjadi yang terlemah sejak November tahun lalu atau 5 bulan terakhir.

"Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang makin tinggi," sebut laporan BI.

Pada April, tepatnya 9 April, rupiah sempat ambles di level terlemah sepanjang sejarah. Kala itu, mata uang Tanah Air berada di posisi Rp 16.957/US$ dalam perdagangan intraday.

Meski turun cukup tajam, BI menilai cadangan devisa tetap memadai. Sebab, cadangan devisa masih setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

(lav)

No more pages