Logo Bloomberg Technoz

Cadangan Devisa RI Turun Tajam, Terendah dalam 5 Bulan

Hidayat Setiaji
08 May 2025 10:41

Pekerja menghitung dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja menghitung dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Cadangan devisa Indonesia merosot cukup tajam pada April. Depresiasi nilai tukar rupiah menjadi salah satu penyebabnya.

Pada Kamis (8/5/2025), Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa per akhir April berada di US$ 152,5 miliar. Turun US$ 4,6 miliar dibandingkan bulan sebelumnya dan menjadi yang terlemah sejak November tahun lalu atau 5 bulan terakhir.

"Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang makin tinggi," sebut laporan BI.

Pada April, tepatnya 9 April, rupiah sempat ambles di level terlemah sepanjang sejarah. Kala itu, mata uang Tanah Air berada di posisi Rp 16.957/US$ dalam perdagangan intraday.

Meski turun cukup tajam, BI menilai cadangan devisa tetap memadai. Sebab, cadangan devisa masih setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.