Logo Bloomberg Technoz

Pembatasan Anggaran MICE Jadi Faktor Turunnya Okupansi Hotel Bali

Lisa Listiani
07 May 2025 16:10

Para Petinggi JLL dalam Update pasar Properti di Jakarta tahun Q1-2025
Para Petinggi JLL dalam Update pasar Properti di Jakarta tahun Q1-2025

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sektor pariwisata di Bali yang terus tumbuh nyatanya tidak dibarengi oleh kenaikan okupansi hotel yang ada di Bali. Meskipun jumlah pengunjung internasional yang ada di Bali mencatatkan peningkatan sebanyak 8% di Bali, namun justru okupansi hotel yang ada di Bali mencatatkan penurunan bahkan hingga di bawah 60% di akhir Kuartal I-2025.

Julien Naouri, Executive President, Investment Sales, Hotels & Hospitality Group, JLL Asia Pacific mengatakan, penurunan ini terjadi akibat kombinasi berbagai faktor diantaranya karena adanya kebijakan pemerintah dan juga persaingan dengan penginapan berbasis Bed and Breakfast (B&B)

“Saya kira ini berkaitan dengan keputusan pemerintah baru yang berpengaruh pada aktivitas MICE.” kata Julian, Rabu (7/5/2025)


Meski demikian, Ia mengatakan bahwa hal ini tak lantas membuat para investor untuk berhenti membangun hotel yang ada di Bali. Ia menyebut beberapa investor tengah bersiap untuk membangun hotel baru di wilayah Bali. Di tahun 2025 sendiri, Ia memprediksi akan ada investasi hotel baru di Indonesia sebesar US$150 juta.

Ia menyebut, ada satu hotel baru yang dibuka pada kuartal pertama 2025, yaitu Regent Bali Canggu, hotel mewah dengan 150 kamar. Selanjutnya, sebanyak 658 kamar baru lainnya diperkirakan akan masuk ke pasar hingga akhir 2025, termasuk Kimpton Naranta Bali di Nusa Dua dengan 50 kamar.