Revitalisasi tahap kedua berfokus pada optimalisasi peningkatan produktivitas cherry kopi, kapasitas petani, kesuburan tanah, serta produksi dan kualitas hasil perkebunan. Produksi
kopi pasca-revitalisasi tahap kedua diharap mencapai 53.000 kilogram, dan meningkatkan pendapatan petani hingga sekitar 60 persen.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan Bogor Entis Sutisna mengatakan, “Kami menyambut baik inisiatif BCA untuk melanjutkan revitalisasi kebun kopi di Cikoneng, Bogor. Sangat penting bagi petani untuk mendapatkan akses memahami praktik pertanian yang efektif dan efisien. Kami berharap kemitraan yang terjalin tidak hanya mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen, tetapi juga memperkuat daya saing kopi lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dan Kabupaten Bogor secara keseluruhan.”
Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, dan memiliki beragam jenis kopi dari berbagai daerah. Kabupaten Bogor sendiri merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Barat. Inisiatif Bakti BCA di Cikoneng merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan bagi para petani di Kebun Kopi Cikoneng, atas dedikasi dan semangat yang luar biasa selama mengikuti proses revitalisasi. Kami yakin, kolaborasi solid antara sektor swasta, pemerintah, dan komunitas seperti yang terjadi di Cikoneng merupakan kunci utama dalam menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Mari kita terus bekerja sama demi mendorong kemajuan dan pemerataan kesejahteraan,” ujar Hera F. Haryn.
(tim)































