Logo Bloomberg Technoz

Chief Economist Juwai IQI, Shan Saeed, memberikan pandangannya terkait capaian ini. Menurutnya, penciptaan lapangan kerja yang kuat menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menciptakan iklim ekonomi yang kondusif. 

“Pemerintah telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menciptakan atmosfer positif, di mana semakin banyak pekerjaan masuk ke pasar, mendorong momentum ekonomi, dan yang terpenting, memperkuat pertumbuhan PDB di tingkat makro,” ujar Saeed.

Ke depan, tantangan besar menanti pemerintahan Presiden Prabowo. Pemerintah perlu memperkuat kualitas pertumbuhan ini dengan memperluas sektor formal, mendorong UMKM naik kelas, dan memastikan sinkronisasi antara pelatihan vokasi serta strategi industrialisasi. Momentum kepercayaan publik yang tinggi pada awal masa jabatan harus dimanfaatkan untuk membangun struktur ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Capaian 3,59 juta lapangan kerja baru dalam masa transisi ini menjadi sinyal kuat bahwa fondasi ekonomi Indonesia tetap tangguh, bahkan dalam situasi perubahan kepemimpinan nasional.

Stabilitas Makro RI Solid

Shan Saeed

Shan Saeed juga memberikan pandangannya terkait data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) untuk kuartal I-2025.

Meski angka pertumbuhan tercatat sebesar 4,87%, Saeed menilai kondisi makroekonomi Indonesia tetap berada dalam jalur yang stabil.

Menurutnya, stabilitas makro tetap terjaga dan upaya pemerintah dalam menjaga kepercayaan ekonomi mulai menunjukkan hasil positif.

"Angka-angka Produk Domestik Bruto (PDB) mencerminkan bahwa stabilitas makroekonomi tetap solid dan upaya pemerintah dalam mempertahankan kepercayaan ekonomi membuahkan hasil," ujar Saeed.

Ia juga menyoroti peran Bank Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas harga. Nilai tukar rupiah yang saat ini bergerak di kisaran Rp16.431 per dolar AS dinilai masih menunjukkan stabilitas struktural yang baik di tengah dinamika global.

Saeed optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan berada di kisaran 4,5% hingga 5,5%. Ia menilai konsumsi dan investasi tetap kuat, mendukung keberlanjutan jalur pertumbuhan ekonomi nasional.

"Indonesia tetap berada di lintasan pertumbuhan. Pemerintah berkomitmen penuh untuk menjaga kepercayaan ekonomi di tingkat makro," tambahnya.

Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran pasar atas melambatnya pertumbuhan di awal tahun. Meski demikian, analis meyakini bahwa fondasi ekonomi Indonesia masih cukup kuat untuk menopang pemulihan yang berkelanjutan di sisa tahun ini.

No more pages