Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi RI dilaporkan hanya tumbuh 4,87% pada kuartal 1-2025, di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan akan terjadi pertumbuhan sebesar 4,92%.

Capaian laju Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal pertama yang di bawah ekspektasi itu, juga menjadi realisasi pertumbuhan ekonomi terendah sejak kuartal III-2021 silam ketika perekonomian 'mati suri' akibat Pandemi Covid-19.

Pada kuartal III-2021, perekonomian RI tumbuh 3,53%. Selanjutnya, PDB RI selalu tumbuh di atas itu, di mana dua kali kesempatan pernah hanya naik di bawah 5% yaitu pada kuartal III-2024 sebesar 4,95% dan pada kuartal III-2023 dengan pertumbuhan 4,93%. Alhasil, capaian kuartal 1-2025 menjadi yang terendah sejak 2021. 

Realisasi pertumbuhan yang lebih rendah ketimbang perkiraan itu, direspon negatif oleh pasar. Sesaat setelah data terbaru PDB diumumkan, pergerakan rupiah di pasar spot mengurangi penguatan dengan bergerak di level Rp16.390/US$, setelah sebelumnya sempat menyentuh Rp16.375/US$. 

Pada pukul 13:38 WIB, rupiah terperosok melemah lagi ke level Rp16.447/US$, mencerminkan penurunan nilai 0,07% dibanding pekan lalu dan menjadi satu dari dua valuta Asia yang melemah siang ini terhadap dolar AS.