Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkap isi pembekalan Presiden Prabowo Subianto kepada Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Hambalang, Kemarin. Salah satunya, Prabowo meminta BGN memastikan tak ada lagi insiden pada program Makan Bergizi Gratis (MBG); termasuk keracunan makanan.
"Kita bisa bekerja lebih semangat dan juga lebih cepat, lebih cermat. Target kita adalah zero accident, itu tidak ada kejadian keracunan di lapangan," kata Dadan dilansir Sekretariat Presiden, Ahad (04/05/2025).
Dia mengakui, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tantangan berat untuk memastikan kualitas dan aspek higienis makanan yang akan dibagikan kepada para siswa. Prabowo pun telah memberikan arahan untuk mempertajam proses seleksi mitra dan supervisi infrastruktur yang akan dibuat oleh berbagai pihak.
Menurut Dadan, ada tiga kunci agar pelaksanaan MBG, yaitu pemenuhan anggaran, sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.
Dalam pemenuhan SDM, saat ini BGN telah bekerja sama dengan Universitas Pertahanan mencetak 30.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang akan menjadi garda terdepan program ini.
"Infrastruktur ini adalah gedung, fasilitas-fasilitas yang perlu disiapkan beberapa pihak. Karena BGN sendiri hanya akan membangun, 1.502 (SPPG), sementara kita menargetkan ada 30.000 SPPG, artinya kita harus bermitra seluas-luasnya dengan berbagai pihak,” kata dia.
Tak hanya sekedar memperbanyak mitra, Dadan menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan kualitas SPPG dan produknya juga menjadi hal penting yang mendapat sorotan BGN. Salah satunya pemantauan kualitas dan aspek higienis.
"Kita berkumpul untuk mempertajam seleksi mitra dan juga supervise infrastruktur oleh para pihak,” ujar dia.
(mef/frg)