Logo Bloomberg Technoz

Langkah ini juga menandai konsolidasi kekuasaan bagi Rubio, mantan senator asal Florida yang dulunya sempat menjadi lawan Trump dalam pemilu 2016, namun kini menjadi salah satu pendukung terkuat di kabinet. Rubio sebelumnya mengambil alih Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) setelah lembaga itu disasar oleh Departemen Efisiensi Pemerintahan milik Elon Musk. Rubio juga diketahui menjabat sebagai kepala sementara Arsip Nasional.

Seperti Waltz, Rubio sebelumnya dikenal dengan pandangan keras terhadap Rusia, China, dan Iran, namun kini tampak melunakkan pandangannya — setidaknya di ruang publik — sejalan dengan Donald Trump Jr., Wakil Presiden JD Vance, dan basis pendukung MAGA.

Penunjukan ini secara teknis merupakan penurunan jabatan bagi Waltz, yang jika disetujui, akan pindah ke New York dan kehilangan akses langsung ke Oval Office. Mantan anggota kongres dari Florida ini akan menggantikan perwakilan Elise Stefanik, anggota Partai Republik dari New York, yang pencalonannya dibatalkan demi menjaga mayoritas tipis partai di DPR.

JD Vance menyampaikan bahwa keputusan ini tetap merupakan hal positif bagi Waltz, menyatakan bahwa Waltz tetap mendapat dukungan dari dirinya dan Trump.

“Saya pikir ini bisa dilihat sebagai promosi,” ujar Vance kepada Fox News, Kamis. “Donald Trump sudah memecat banyak orang. Ia tidak memberikan posisi yang harus disetujui Senat kepada orang yang sudah dia singkirkan.”

Menurut beberapa laporan media, wakil Waltz, Alex Wong, juga akan meninggalkan posisinya. Wong menjadi sasaran serangan di media sosial oleh aktivis sayap kanan Laura Loomer, yang sebelumnya juga mengklaim berperan dalam pemecatan sejumlah pejabat keamanan nasional pada April. Pihak Gedung Putih menolak memberikan komentar.

Pada Kamis, Loomer hanya menulis satu kata dalam unggahan di X — “SCALP” — yang merujuk pada unggahannya sebelumnya yang menuntut pemecatan Wong. Kepergian Wong, bersamaan dengan dugaan peran Loomer dalam pemecatan sejumlah pejabat lainnya, menandakan bahwa faksi sayap kanan semakin berpengaruh.

Waltz memasukkan Goldberg ke dalam grup obrolan hanya beberapa hari sebelum serangan terjadi. Grup tersebut, yang juga beranggotakan JD Vance, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, dan pejabat lainnya, membahas secara rinci rencana serangan terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran dan telah beberapa kali menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Dalam wawancaranya dengan Goldberg dan jurnalis lainnya dari Atlantic, Trump sempat memberikan pembelaan yang setengah hati terhadap Waltz.

“Waltz baik-baik saja,” kata Trump. “Maksud saya, dia masih di sini. Dia baru saja keluar dari kantor ini. Dia baik-baik saja. Dia juga sempat diserang.”

Namun seorang sumber yang mengetahui pembicaraan internal — yang meminta untuk tidak disebutkan namanya — mengungkapkan bahwa Trump mulai kecewa dengan Waltz setelah insiden grup Signal itu. Trump merasa Waltz membuat kesalahan ketika meminta Elon Musk menyelidiki bagaimana Goldberg bisa masuk ke dalam grup tersebut, menurut sumber tersebut.

Menurut sumber itu, seharusnya Waltz langsung mengakui kesalahan tanpa mengisyaratkan ada sesuatu yang lebih mencurigakan.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda jelas di publik bahwa pemindahan posisi Waltz sudah dekat. Ia bahkan masih mendampingi Trump dalam kunjungan menggunakan Marine One pada Selasa untuk menghadiri acara 100 hari masa jabatan dan berbicara dalam rapat kabinet pada Rabu. Waltz juga sempat muncul di Fox News Kamis pagi untuk membahas kesepakatan sumber daya alam antara AS dan Ukraina yang ditandatangani sehari sebelumnya.

Pada masa jabatan pertamanya, Trump sudah berganti penasihat keamanan nasional sebanyak empat kali. Timnya kini berupaya mengurangi gejolak internal dalam periode keduanya. Meski baru saja menandai 100 hari menjabat, posisi politik Trump sedang goyah, dengan hasil jajak pendapat menunjukkan kekhawatiran publik terhadap kebijakan ekonominya dan dampak dari tarif besar-besaran yang diberlakukan.

Dalam masa jabatan pertama Trump, penasihat keamanan nasional pertama — Jenderal Michael Flynn — mundur kurang dari sebulan setelah menjabat. Trump juga mengganti dua menteri luar negeri dan empat menteri pertahanan — dua di antaranya hanya menjabat sementara.

Waltz bergabung dalam pemerintahan Trump setelah enam tahun menjabat sebagai anggota Kongres. Ia adalah mantan pasukan khusus Angkatan Darat (Green Beret) yang pernah bertugas beberapa kali di Afghanistan. Sebagai penasihat keamanan nasional, Waltz bertugas mengoordinasikan kebijakan luar negeri di lingkungan Gedung Putih dan memberi pengarahan kepada presiden mengenai krisis global.

(bbn)

No more pages