Logo Bloomberg Technoz

Adapun dalam pertemuan kedua pihak tersebut juga sekaligus menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Indonesia dan India pada Januari 2025 tentang kerja sama kecerdasan buatan, Internet untuk Segala (IoT), dan pengembangan infrastruktur digital.

Kedua negara merencanakan diskusi teknis lebih mendalam menjelang pertemuan tingkat tinggi pada Juni 2025 untuk mempercepat implementasi kerjasama konkret di bidang 5G dan AI.

Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menggarisbawahi kerja sama digital ini turut menjadi salah satu prioritas bilateral kedua negara.

"Kerja sama telekomunikasi sedang dalam proses, dan kami berharap dapat segera menyelesaikan MoU ini untuk memperkuat hubungan di bidang ini," kata Sandeep.

"Ia menambahkan, sektor swasta India siap berkontribusi aktif melalui perusahaan seperti Tejas Networks. "Tejas Networks siap untuk terlibat lebih jauh dalam proyek-proyek digital dan telekomunikasi di Indonesia, yang akan mempercepat adopsi teknologi terbaru," tegasnya.

Percepat Pembangunan Semikonduktor dan AI

Pada bagian lain,  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mempercepat pengembangan industri semikonduktor dan AI.

Kedua sektor itu dikebut perkembangannya sebagai bagian dari strategi besar mendorong pertumbuhan ekonomi baru. Kata Airlangga, kedua sektor tersebut menjadi kunci dalam transformasi ekonomi nasional menuju era digital.

"Hari ini kita launching acara untuk semikonduktor, dan semikonduktor ini menjadi penting karena semikonduktor dan AI ini merupakan salah satu engine of growth yang akan di-develop untuk beberapa tahun ke depan," katanya kepada awak media, Rabu (30/4/2025).

Dia mengatakan pada 2045 pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) suatu negara dinilai akan bergantung pada industri digital dan AI.

"Indonesia ini akan mendorong bahwa Indonesia sekarang menjadi negara terbesar di ASEAN untuk di kawasan ekonomi digital," tambahnya.

Adapun Airlangga menyebut strategi yang akan dilakukan pemerintah dalam percepatan tersebut, yaitu membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengembangan Ekosistem Semikonduktor dan Kecerdasan Artifisial (AI) di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian.

Nantinya, Satgas ini bertugas mempercepat penciptaan ekosistem semikonduktor mulai dari desain chip, pelatihan sumber daya manusia, hingga pembangunan pusat data.

Tak hanya itu, pemerintah disebutnya juga akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui pemberian beasiswa pendidikan di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM), pelatihan vokasi serta riset di bidang teknologi.

"Fokus strateginya adalah chip design. Di mana, chip design ini membutuhkan infrastruktur human resource yang kuat. Indonesia sendiri sudah bekerja sama dengan universiti di Amerika, antara lain Arizona State dan Purdue University, dan terus kita akan dorong juga dengan kerjasama dengan perguruan tinggi maupun SDM di Singapura."

(dhf)

No more pages