Logo Bloomberg Technoz

BMKG Ungkap Alasan Jabodetabek Terasa Sangat Panas

Dinda Decembria
30 April 2025 13:20

Petugas memantau monitor citra satelit cuaca di Gedung BMKG, Jakarta, Jumat (8/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas memantau monitor citra satelit cuaca di Gedung BMKG, Jakarta, Jumat (8/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan cuaca yang sangat panas terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Menurut dia, karena wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau sejak April.

“Karena musim kemarau, dan efek urban,” katanya kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (30/04).

Melansir dari berbagai sumber, efek urban merujuk pada fenomena Urban Heat Island (UHI), kondisi di mana suhu di daerah perkotaaan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya yang lebih pedesaan atau lebih hijau.

Selain itu, kata dia musim kemarau terjadi mulai dari arah timur Indonesia. Wilayah yang sangat panas terjadi di NTT dan NTB. Akhir dari musim kemarau diprediksi pada bulan Oktober, namun setiap wilayah berbeda-berbeda.