Logo Bloomberg Technoz

PLTA Kecil

Selain melaksanakan tender proyek PLTA, PLN juga mendorong pembangunan pembangkit listrik berbasis air dengan kapasitas kecil seperti pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) di Indonesia.

“Sebetulnya ada beberapa yang kecil-kecil sudah mulai jalan juga, tapi PLTM ya. Itu juga PPA,” ujarnya.

Zainal mengungkapkan progres pembangunan pembangkit listrik berbasis air mencatatkan perkembangan yang tidak terlalu signifikan karena target yang ditetapkan pada 2030 sebesar 20,9 GW, sampai dengan saat ini baru terealisasi sekitar 1 GW.

“Akan tetapi, [proyek] yang sisanya 17,17 GW, itu sebetulnya under pipeline pengadaan,” imbuhnya.

Berdasarkan figur indikatif yang disampaikan PLN dalam Mandiri Investment Forum, Selasa (11/2/2025), perusahaan setrum pelat merah itu berencana menambah kapasitas pembangkit EBT sekitar 102 GW hingga 2040.

Sepanjang periode 2025 sampai dengan 2040, PLN menargetkan tambahan sekitar 75 GW pembangkit EBT, dengan perincian pembangkit hidro atau air sebesar 25 GW, solar sebesar 27 GW, angin mencapai 15 GW, panas bumi sebesar 7 GW dan bioenergi sekitar 1 GW.

Pada periode itu, PLN turut memasukkan pembangkit nuklir dengan kapasitas 5 GW dan gas sebesar 22 GW. 

PLN telah memetakan kebutuhan pembangunan jaringan transmisi sepanjang lebih dari 63.000 kilometer hingga 2040.

“Tanpa jaringan transmisi ini, tidak ada cara untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan kita. Tidak ada transisi tanpa transmisi,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dikutip dari siaran pers perseroan.

(mfd/wdh)

No more pages