Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta -  Pemerintah mengamankan pembiayaan atau financial close untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling, Jawa Barat dengan nilai investasi US$60 juta atau sekitar Rp1 triliun (asumsi kurs Rp16.740 per dolar AS).

Proyek itu bakal dikerjakan PLN Indonesia Power bersama dengan perusahaan berbasis di Arab Saudi, ACWA Power.

“Investasi di PLTS Terapung Saguling bukan sekadar proyek pembangkit listrik tenaga surya. Ini merupakan simbol semangat kolaboratif antara Pemerintah Indonesia, masyarakat internasional,” kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat seremoni financial close di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Selasa (29/4/2025).

Pendanaan untuk pengembangan, kontruksi, hingga pengoperasian akan dilakukan lembaga pembiayaan pembangunan Jerman DEG, lembaga pembiayaan pembangunan Prancis PROPARCO, dan Standard Chartered Bank.

Berlokasi di Jawa Barat, pembangkit listrik tersebut memiliki kapasitas terpasang sebesar 92 Megawatt peak (MWp), yang diproyeksikan bisa mengurangi emisi karbon minimal 63.100 ton per tahun.

Selain itu, pengembangan PLTS Terapung Saguling juga disinyalir mampu meningkatkan produksi listrik dari tenaga surya di Indonesia hingga sekitar 13%.

Adapun PLTS Terapung Saguling akan menggunakan 1,69% total luas permukaan waduk Saguling, di Jawa Barat. Rencanannya, produksi listrik dari pembangkit surya ini akan disalurkan lewat interkoneksi 150 Kilovot (kV) ke sistem kelistrikan Jawa, Madura dan Bali.

“Saya ingin mengajak semua pihak untuk terus memperkuat kolaborasi, terus berinovasi, dan menjaga semangat optimisme dalam perjalanan kita menuju masa depan energi yang bersih,” kata Airlangga.

Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Prancis Untuk Indonesia Fabien Penone yang turut menyaksikan penandatanganan investasi juga menyampaikan Prancis hingga kini secara aktif terus mendukung transisi energi di Indonesia melalui JETP.

Pembiayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan pembangunan Prancis PROPARCO untuk PLTS Terapung Saguling menunjukkan komitmen  untuk mengembangkan energi terbarukan yang inovatif di Indonesia.

Selain itu, Duta Besar Inggris Untuk Indonesia Dominic Jermey juga menyampaikan bahwa proses transisi energi yang saat ini dilakukan Indonesia terus menunjukkan perkembangan.

Sebagai informasi, Pemerintah Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Uni Eropa membentuk IPG yang berkomitmen untuk mendukung JETP Indonesia melalui pendanaan pembangunan.

Selanjutnya, IPG tersebut bekerja sama dengan GFANZ yang merupakan koalisi global di mana terdiri dari lembaga-lembaga keuangan terkemuka.

Pada awal tahun 2025, Jerman mengambilalih kepemimpinan IPG di JETP Indonesia bersama Jepang.

Melalui kelompok kerja yang dibentuk oleh GFANZ, lembaga keuangan terkemuka seperti Standard Chartered, berkomitmen untuk memobilisasi pendanaan swasta dan memfasilitasi investasi guna mendukung transisi energi Indonesia bersama dengan IPG.

(naw)

No more pages