Pembayaran syariah di Indonesia memiliki track gemilang pada bulan November 2024, di mana aset pembayaran syariah untuk penyewaan dan deposit meningkat lebih banyak dari sistem pembayaran nasional. Lalu, aset pembayaran syariah ini meningkat 17,19%, sedangkan pembayaran nasional meningkat hanya 7,93% saja.
"Peningkatan ini merupakan bukti penerimaan yang meningkat. Pembayaran syariah di Indonesia memiliki peran kritikal," sebutnya.
Tak hanya itu, Tiko mengungkap bahwa sistem pembayaran syariah menunjukkan aktivitas produk yang meningkat di tahun 2024. Sementara itu, data Indeks Literasi Finansial Islam dari OJK pada tahun 2024 mencapai 31,11% yang sebelumnya hanya 9,14% pada tahun 2023.
"Di sisi lain, jangkauan antara inklusi dan indeks literasi industri pembayaran turun ke 9,59%, sementara jangkauan meningkat ke 18,23%. Pembayaran syariah ini merupakan tanda bahwa koordinasi diperlukan dari semua lini, pemerintah, institusi finansial dan lain-lainnya untuk berinvestasi dalam pendidikan finansial," pungkasnya.
(ain)

































