Logo Bloomberg Technoz

Telaah Risiko Investor China Gantikan LG di Proyek Baterai IBC

Mis Fransiska Dewi
26 April 2025 15:00

Pekerja di jalur produksi kemasan baterai./Bloomberg-Qilai Shen
Pekerja di jalur produksi kemasan baterai./Bloomberg-Qilai Shen

Bloomberg Technoz, Jakarta – Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar menilai masuknya Zhejiang Huayou Cobalt Co sebagai konsorsium utama di Proyek Titan memiliki sejumlah risiko yang perlu diantisipasi.

Sebagai pengganti LG Energy Solution Ltd (LGES) di proyek baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkongsi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) tersebut, Huayou sebenarnya cukup menjanjikan lantaran sepak terjangnya di industri penghiliran nikel sudah teruji.

“Kita patut sambut Huayou masuk dalam konsorsium, bahkan menjadi leading. Kita harapkan pihak Huayou serius dan tidak seperti [investor lain] yang sudah-sudah, mundur sebelum jalan,” ujar Bisman saat dihubungi, Sabtu (26/4/2025).

Lancar atau tidaknya Proyek Titan di bawah kepemimpinan konsorsium Huayou, lanjut Bisman, akan tergantung pada keseriusan investor asal China tersebut untuk mengalirkan pendanaan, mentransfer teknologi, dan membuka akses pasar. 

Baterai untuk mobil listrik murah asal China.

“Namun, juga ada risiko dan hal yang perlu diwaspadai, yaitu karena Huayou leading, biasanya investasi dari China akan cenderung sangat dominan,” ujar Bisman.