Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Pendidikan, Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto merespons soal TNI masuk kampus yang sempat beredar di media sosial.
Menurut Brian dirinya tidak mempermasalahkan hal tersebut, selagi ada kerja sama di bidang akademik tentunya kata dia kampus adalah tempat yang terbuka.
“Tentu kampus itu adalah tempat yang terbuka dan sudah banyak berjalan sebenarnya,” ujar Brian di Gedung DPR, dikutip Kamis (24/04).
“Beberapa mitra-mitra kampus, tidak hanya dari TNI juga dari kalangan industri dari kalangan professional lainnya. Itu tentu bisa terlibat dalam proses pengajaran dan yang juga tidak kalah penting dalam proses penelitian-penelitian."
Tentunya Brian berharap adanya kerja sama tersebut bahwa bisa menghasilkan produk-produk inovasi yang lebih baik. “Sekarang misalnya kami dengan Pindad, itu kan industri angkatan juga ya, industri senjata tentu itu kaitannya dengan tentu kaitannya dengan TNI dan sebagainya. Kami bekerja sama untuk menemukan berbagai hal kaitannya apakah kemandirian industri senjata atau industri untuk mendukung pelaksanaan pertahanan di Indonesia. Jadi tidak ada masalah," ungkapnya.
Peristiwa masuknya TNI ke kampus terjadi usai pengesahan revisi UU TNI pada Maret 2025. Pertemuan pada 24 Maret 2025 terjadi antara BEM dan Kodim 0701 Banyumas, Jawa Tengah, yang dilatarbelakangi protes RUU TNI pada 21 Maret.
Terbaru insiden TNI terjadi saat masuk ke lingkungan kampus yang disorot publik. Kala itu kedatangan TNI yang merupakan bagian dari anggota masuk ketika berdiskusi “Fasisme mengancam Kampus : Bayang-bayang Militer bagi Kebebasan Akademik di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, 14 April.
Ada juga kedatangan Kodim Depok 0508 Kolonel Iman Widhiarto ke kampus Universitas Indonesia (UI) 16 April 2025 saat mahasiswa sedang menggelar konsolidasi nasional mahasiswa. Meski TNI mengatakan bahwa hadir karena diundang, namun di sisi lain pihak kampus membantah hal tersebut.
(dec/spt)