Logo Bloomberg Technoz

DPR: Pensiun Dini PLTU Bara Riskan bagi Ketahanan Energi RI

Mis Fransiska Dewi
24 April 2025 08:50

Asap keluar dari cerobong PLTU Suralaya di Merak, Cilegon, Banten, Rabu (30/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Asap keluar dari cerobong PLTU Suralaya di Merak, Cilegon, Banten, Rabu (30/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Anggota Komisi XII DPR RI Ramson Siagian mengatakan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) bukanlah pilihan yang bijak untuk menjaga ketahanan energi di Indonesia.

“Itu sudah kita bahas sebelumnya. Kalau soal itu bukan pensiun dini, sebenarnya itu [pensiun dini] riskan juga,” ujar Ramson saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (23/4/2025).

Politikus Partai Gerindra itu menuturkan pemerintah dan PT PLN (Persero) dapat menerapkan beberapa langkah untuk mengurangi dampak buruk dari PLTU berbasis batu bara. Salah satunya dengan menunggu kontrak dari pengelola PLTU atau independent power producer (IPP).

Dengan menggunakan skema tersebut, pemerintah nantinya tidak perlu menggelontorkan dana yang cukup besar untuk memaksa pensiun PLTU yang masih produktif.

Pangsa PLTU batu bara captive di Indonesia./dok. Global Energy Monitor (GEM)

Ramson mengatakan ketika kontrak dengan IPP habis maka PLN memiliki dua alternatif terhadap PLTU tersebut, salah satunya dengan memensiunkanya. Selain itu, PLN juga dapat melanjutkan produksi dari PLTU jika memang diperlukan untuk memasok energi.