Logo Bloomberg Technoz

"Untuk mengatasi masalah ini, kami membentuk tim khusus yang terdiri dari lebih dari 100 pakar guna menganalisis pola penipuan dan mengembangkan tindakan pencegahan yang efektif, termasuk memperbarui kebijakan Misrepresentasi kami," demikian pernyataan dalam laporan tersebut, dikutip Jumat (18/4/2025). 

Upaya ini mampu menurunkan laporan terkait penipuan sejenis hingga 90% dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, Google menegaskan akan terus meningkatkan pengawasan demi mencegah kasus serupa.

Meskipun AI menjadi alat utama dalam pembuatan penipuan, teknologi yang sama juga dimanfaatkan Google untuk memperkuat sistem deteksi iklannya. Pada 2024, perusahaan menambahkan lebih dari 50 peningkatan pada model pembelajaran mesin guna mengidentifikasi ancaman secara proaktif sebelum dilaporkan pengguna.

Selain menangguhkan akun pengiklan, Google juga memblokir iklan dalam berbagai kategori berikut:

  • 193,7 juta iklan terkait jasa keuangan
  • 146 juta iklan perjudian dan permainan
  • 122,5 juta iklan berisi konten dewasa
  • 104,8 juta iklan terkait layanan kesehatan. 

Penegakan juga dilakukan terhadap penerbit, dengan 1,3 miliar halaman web dan 220.000 situs dikenai pelanggaran kebijakan.

Iklan politik turut menjadi sorotan pada 2024. Google memverifikasi 8.900 pengiklan pemilu baru, serta menghapus 10,7 juta iklan politik dari akun yang tidak terverifikasi.

(wep)

No more pages