Logo Bloomberg Technoz

Saat memulai bisnisnya, Benny dan Diswandy melakukan studi pasar, mengembangkan rantai pasok, dan memproduksi seluruh produk secara mandiri di Jakarta Barat. Benny bertanggung jawab atas sistem operasional dan keuangan, sementara Diswandy menangani logistik serta strategi pemasaran digital melalui Shopee. Di dua tahun pertama, mereka menjalankan semua proses sendiri, mulai dari memotret produk, memproses pesanan, hingga membalas pesan pelanggan, semua dijalani sembari masih bekerja penuh waktu di kantor.

“Dengan waktu dan sumber daya terbatas, kami mengelola bisnis dari malam hingga dini hari, menyusun sistem kerja secara bertahap lewat proses trial & error. Konsistensi ini perlahan membuahkan hasil. Kingman kini berkembang menjadi brand mapan yang berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi 60 karyawan, yang fokus mengurusi bagian produksi, distribusi, dan pemasaran. Berbagai produk unggulannya pun telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia dan dinikmati oleh beragam pengguna lintas generasi,” tambah Benny dan Diswandy.

(Dok. Istimewa)

Bulan Ramadan momen emas, Kingman optimalkan kampanye dan fitur interaktif Shopee

Momentum bulan Ramadan yang menjadi waktu yang paling disyukuri Benny dan Diwsandi. Setiap tahunnya, momen ini menjadi puncak tertinggi penjualan produk-produk Kingman. Banyak dari pesanan yang diterima dijadikan hampers atau hadiah keluarga. Keberhasilan ini tak lepas dari kecermatan mereka dalam melihat peluang untuk memanfaatkan panggung lebih yang dihadirkan Shopee melalui rangkaian kampanye belanja tematik. Contohnya, pada momen kampanye Shopee Big Ramadan Sale tahun ini, Kingman sukses meraih lonjakan pesanan hingga 6 kali lipat dibanding hari biasa.

Cermat mengikuti tren belanja yang semakin dinamis, Kingman juga aktif memanfaatkan fitur interaktif, Shopee Live, sebagai kanal penjualan demi mendongkrak penjualan melalui pengalaman belanja yang lebih interaktif dan personal. Melalui Shopee Live, Kingman dapat menjangkau audiens lebih luas dan memperkenalkan produk secara lebih holistik. “Bagi kami, Shopee Live merupakan jembatan bagi UMKM dan brand lokal untuk dapat membangun hubungan yang lebih dekat para konsumen. Kami memanfaatkan betul fitur ini untuk dapat berkreasi menyuguhkan keunggulan dari setiap produk kami dengan beragam penawaran yang spesial,” tambahnya.


Tak hanya fitur interaktif, kedua pengusaha muda ini turut aktif memanfaatkan seluruh peluang dalam ekosistem Shopee demi memperluas visibilitas jangkauan brandnya. Salah satunya, dengan memanfaatkan Shopee Affiliate Program untuk memperkuat strategi pemasaran dengan berkolaborasi bersama para konten kreator. Ditambah, Kingman turut merasakan langsung dampak positif dari kehadiran laman Shopee Pilih Lokal yang secara khusus didedikasikan untuk produk-produk buatan karya UMKM dan brand lokal. Melalui inisiatif ini, Shopee memberikan ruang eksposur yang lebih luas bagi UMKM dan brand lokal seperti Kingman, dengan mengkurasi dan menampilkan koleksi dari berbagai UMKM unggulan.

Prediksi tren footwear di tahun 2025 dan pesan bagi calon pengusaha muda

Kingman melihat 2025 sebagai momentum penting bagi produk alas kaki yang mengedepankan perpaduan gaya, kenyamanan, dan fungsi. Salah satu model yang diprediksi bakal mendominasi tren adalah Clog Sandal—sandal dengan desain tertutup, namun tetap ringan dan nyaman. Dirancang untuk pria aktif yang ingin tampil rapi tanpa mengorbankan kenyamanan, produk ini cocok digunakan saat bepergian, bekerja, hingga aktivitas harian.

Untuk menjawab tren tersebut, Kingman terus memperkuat lini produknya dengan koleksi yang relevan. Tak hanya memperluas varian sandal, Kingman juga mulai merambah kategori mens apparel, seperti polo shirt, guna memperkuat posisi sebagai brand gaya hidup pria yang menyeluruh.

“Bagi para calon pengusaha generasi muda Indonesia, kami berpesan untuk senantiasa percaya ada dua prinsip yang selalu kami pegang teguh. Selalu belajar tanpa henti karena dunia bisnis terus berubah, dan setiap hari pasti ada hal baru yang bisa dipelajari. Untuk itu, penting untuk tetap penasaran, lebih banyak mendengar daripada merasa paling tahu. Kemudian adalah konsistensi, tidak ada usaha yang instan, konsistensi itulah yang akan membantu menemukan titik ideal bagi brand untuk bertumbuh,” pungkas Benny dan Diswandy.

(tim)

No more pages