Par value CDI atas seluruh saham CSI yang dimilikinya setelah transaksi sebesar Rp127,65 miliar.
Namun, harga pengambilalihan saham CSI final baru akan tercantum dalam akta pengambilalihan. Yang terang, CDI telah membayar sejumlah uang muka dan akan melunasinya pada saat tanggal financial closing.
General Manager of Legal & Corporate Secretary TPIA Erri Dewi Riani menjelaskan, rencana pengambilalihan saham CSI akan memperluas portfolio kegiatan usaha perusahaan.
"Selain itu, transaksi ini juga akan memperkuat posisi bisnis perseroan ke depan dan meningkatkan ekuitas, aset dan pendapatan grup perseroan," ujar Erri dalam keterbukaan informasi, Kamis (17/4/2025).
"Pengambilalihan Saham CSI tidak memiliki dampak yang material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan."
Kedua, pengambilalihan 2,67 juta saham PT Marina Indah Maritim (MIM) yang sebelumnya juga dikuasai oleh BPN.
Sebelum transaksi, BPN memiliki 2,67 juta atau setara 51% saham MIM dan 49% sisanya dimiliki oleh CDI.
Usai transaksi, CDI akan memiliki 5,24 juta saham atau setara 99,99% saham MIM. Satu saham atau setara 0,01% akan menjadi milik CSP.
Manuver CDI sejalan dengan rencana TPIA untuk memperluas portofolio usaha di luar bisnis petrokimia.
Untuk memperkuat diversifikasi tersebut, CDI juga akan digiring untuk IPO yang mana langkah ini juga menjadi rencana ekspansi jangka menengah TPIA.
Baru-baru ini, TPIA juga beri suntikan modal senilai US$90 juta untuk CDI.
Penyertaan modal ini dilakukan bersama mitra strategis, EGCO Group, yang menggelontorkan dana US$95 juta melalui anak usahanya, EGCO Engineering and Services Company Limited.
Sehingga, total suntikan modal yang diterima Chandra Daya Investasi mencapai US$185 juta atau setara sekitar Rp3,13 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha Chandra Daya Investasi di sektor infrastruktur, khususnya energi dan utilitas.
(red)

































