Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan insentif yang ditawarkan pemerintah kepada Amerika Serikat (AS) dalam negosiasi pengenaan tarif resiprokal kemungkinan tidak langsung disetujui langsung.

Ia menjelaskan, berdasarkan pengalaman yang dimiliki umumnya perjanjian dengan suatu negara baru dapat diputuskan setelah pemerintah melakukan beberapa pertemuan. Dalam hal ini, pemerintah akan segera memulai proses negosiasi pengenaan tarif dengan pemerintah AS pada 16 hingga 23 April 2025.

“Tentu kan pengalaman pada berbagai perjanjian itu pertemuan itu tidak sekali biasanya ada 2-3 round [pertemuan] karena pertama ada kesepakatan, kedua baru drafting ya. Dari kesepakatan drafting,” kata Airlangga kepada awak media, di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (15/4/2025).

Meskipun begitu, dirinya menegaskan bahwa pemerintah telah menyampaikan harapan terkait perjanjian yang akan disepakati antara Indonesia dan AS. Menurutnya, pemerintah menginginkan adanya perjanjian yang bersifat konkret, baik dalam bentuk perjanjian dagang terbatas atau perjanjian lainnya.

“Artinya spesifik outcome itu lebih penting sehingga kita dalam tanda petik kalau untuk perjanjian nanti framework berikut dalam bentuk Limited FTA atau kita pernah punya TIFA dengan Amerika nah itu yang dalam format perjanjian,” tegas dia.

Terkait persiapan berangkat ke AS, Airlangga mengaku telah melakukan telekonferensi dengan Departemen Perdagangan AS bersama-sama dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan sejumlah pejabat lainnya.

Dalam pertemuan daring itu, kata Airlangga, pemerintah dan AS telah menyampaikan sejumlah kerangka kerja yang diharapkan baik oleh Indonesia maupun pemerintah AS. Sementara terkait paket kerja sama yang akan ditawarkan Indonesia, Airlangga hanya menyatakan hal teknis tersebut akan dibahas langsung di Washington DC bersama-sama dengan Menteri Keuangan AS.

“Kemudian juga akan bertemu dengan asosiasi-asosiasi yang like-minded, yang sependapat dengan Indonesia ada US-ASEAN, ada US-INDO ada berbagai asosiasi bisnis yang ada di Washington,” ungkap Airlangga.

Sejumlah menteri bidang ekonomi hingga Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dijadwalkan berangkat ke Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada 16 hingga 23 April 2025. Menteri yang akan berangkat dan melakukan negosiasi dengan pemerintah AS antara lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir.

Lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono. Selain itu, akan hadir pula Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu dan Ketua OJK Mahendra Siregar.

Sri Mulyani sendiri sudah membeberkan sejumlah insentif yang akan ditawarkan kepada pemerintah AS, Berdasarkan bahan paparan Sri Mulyani, pemerintah menyiapkan lima kebijakan yang dapat mengurangi beban pelaku usaha hingga 14%, sebagai bentuk negosiasi atas tarif yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

Pertama, pada bidang administrasi perpajakan dan kepabeanan pemerintah dapat memberikan percepatan proses pemeriksaaan, penyederhanaan restitusi, serta kemudahan perizinan dan pengawasan perbatasan. Langkah itu, dinilai setara dengan memotong tarif sebesar 2%.

Kedua, dalam bidang kebijakan perpajakan pemerintah dapat memberikan penyesuaian tarif pajak penghasilan (PPh) Impor untuk produk tertentu seperti elektronik, seluler, dan laptop dari sebelumnya 2,5% menjadi 0,5%. Dengan begitu, langkah tersebut dinilai setara dengan memangkas tarif sebesar 2%.

Ketiga, pemerintah dapat memberikan penyesuaian tarif bea masuk produk asal AS dalam kategori most favored nation (MFN) sebesar 0-5%, dari sebelumnya 5-10%. Strategi ini, disebut dapat memangkas beban tarif sebesar 5%.

Keempat, penyesuaian tarif bea keluar untuk Crude Palm Oil (CPO) atau produk sawit. Pemerintah meyakini langkah ini dapat menurunkan beban tarif hingga 5%.

Kelima, pemerintah juga tengah mempercepat proses penerbitan kebijakan trade remedies seperti bea masuk anti dumping (BMAD), imbalan, dan safeguard menjadi dipercepat dari 30 hari ke 15 hari.

(ain)

No more pages