Perkembangan ini membuat pasar keuangan dunia bergejolak. Pasar saham berfluktuasi luar biasa, naik-turun begitu cepat. Demikian pula pasar valas, obligasi, sampai komoditas.
Emas selaku aset yang dipandang aman (safe haven asset) menjadi pilihan investor kala situasi sangat tidak menentu seperti ini. Tingginya permintaan membuat harga emas melejit.
“Kami masih positif terhadap emas,” tegas Dominic Schnider, Head of Commodities and Asia-Pacific Currencies di UBS Global Wealth Management, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Apakah bisa rekor lagi atau malah terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 67,95. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 69,44. Menghuni area beli (long) yang cukup kuat.
Namun dengan kenaikan yang sudah begitu tinggi, harga emas jadi rawan terkoreksi. Apalagi dalam situasi pasar yang sedang labil. Masih ada kemungkinan investor akan menjual emas untuk menutup kerugian di tempat lain.
Cermati pivot point di US$ 3.150/troy ons. Dari sini, ada risiko harga emas akan menguji support di kisaran US$ 3.094-3.085/troy ons.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 3.196/troy ons. Jika tertembus, maka ada harapan harga emas bisa merangsek ke rentang US$ 3,200-3.250/troy ons.
(aji)





























