Kementan, kata dia, berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran kerja sama ini, termasuk fasilitasi regulasi dan koordinasi lintas sektor demi memastikan keberhasilan implementasi di lapangan.

“Jika ingin menarik investor, maka yang utama adalah kenyamanan. Pemerintah hadir untuk mengawal agar proses investasi tidak berbelit,” ujar Amran.

Al-Ain sendiri merupakan perusahaan terpadu pertama yang bergerak di bidang susu dan unggas di Uni Emirat Arab yang didirikan oleh Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan pada 1981 silam.

Melansir laman resmi perusahaannya, selama 40 tahu beroperasi, saat ini perusahaan menjadi raksasa produsen susu terpadu terbesar di negara tersebut dengan mengelola peternakan dan produk turunannya; bisnis susu, bisnis jus segar, produksi susu unta, dan unggas; mulai dari tempat penetasan hingga produksi ayam dan telur segar.

(ibn/roy)