“Mereka sangat ingin membuat kesepakatan, dan saya bilang, ‘Kami tidak mau ada kerugian dalam perdagangan dengan negara Anda.’ Kami tidak akan lakukan itu, karena bagi saya defisit itu sama dengan kerugian. Kita harus untung, atau paling tidak, impas,” ujarnya.
Pernyataan Trump ini menambah deretan sikap keras yang disampaikan oleh dirinya maupun para penasihat ekonomi utamanya, di tengah aksi jual besar-besaran yang meningkatkan kekhawatiran terhadap kemungkinan resesi.
“Kami harus menyelesaikan defisit perdagangan,” ujar Trump, khususnya merujuk pada China. Ia menegaskan tidak akan menyetujui kesepakatan apa pun jika tidak secara signifikan menurunkan defisit perdagangan barang AS dengan China. “Saya ingin itu diselesaikan,” katanya.
Ketika ditanya apakah kebijakan tarifnya akan mengganggu belanja kebutuhan sekolah pada musim gugur mendatang, Trump menjawab, “Saya rasa inflasi bukan akan jadi masalah besar.”
“Kita tidak akan rugi satu triliun dolar hanya demi bisa membeli pensil dari China,” katanya.
Tarif awal sebesar 10% yang diterapkan secara menyeluruh telah mulai berlaku pada Sabtu lalu. Tarif yang lebih tinggi, termasuk 34% untuk China, akan diberlakukan minggu ini. Trump juga tengah mempertimbangkan tarif tambahan yang lebih spesifik per sektor. Namun, sektor-sektor tersebut akan dikecualikan dari tarif balasan yang telah diumumkan bulan ini.
“China saat ini benar-benar terpukul karena semua orang tahu kita berada di pihak yang benar,” ujar Trump.
Trump juga melontarkan kritik terhadap Eropa, bahkan menyatakan bahwa dirinya tidak hanya menuntut kesetaraan dalam perdagangan, tetapi juga ganti rugi.
“Kami telah menetapkan tarif besar untuk Eropa. Mereka kini ingin duduk bersama dan berbicara, tapi tidak akan ada pembicaraan kecuali mereka membayar kami sejumlah besar uang setiap tahun, untuk masa sekarang dan juga untuk masa lalu,” katanya.
(bbn)





























