“Ada banyak kekhawatiran mengenai ekonomi AS saat ini, dan ini sedikit banyak mematahkannya,” kata John Kilduff, partner di Again Capital. “Ini adalah sinyal yang sangat menjanjikan untuk permintaan.”

Dolar memangkas kenaikan setelah para pejabat Fed mempertahankan suku bunga acuan. Pengambil kebijakan moneter AS juga memberikan sinyal ekspektasi inflasi yang lebih tinggi. Pelemahan dolar meningkatkan daya tarik komoditas.
Minyak mentah masih jauh lebih rendah dari puncaknya di bulan Januari karena beberapa faktor pendorong bearish bergabung untuk menekan harga. Di sisi penawaran, OPEC dan sekutunya bersiap untuk meningkatkan produksi, sementara eskalasi perdagangan yang meningkat mengancam penurunan permintaan seperti halnya lemahnya konsumsi di China.
Data ekonomi “akan tetap menjadi pendorong utama sentimen dan akibatnya harga,” kata Tamas Varga, analis di PVM Oil Associates Ltd.
Para pelaku pasar juga mengurai sinyal-sinyal geopolitik yang beragam. Presiden AS Donald Trump menekan Iran untuk mengendalikan Houthi, dan menganggap serangan-serangan dari kelompok Yaman tersebut sebagai tanggung jawab langsung Teheran.
Pada bagian lain Volodymyr Zelenskiy, Presiden Ukraina, menyetujui proposal untuk menghentikan serangan terhadap aset-aset energi Rusia seiring dengan berjalannya perundingan gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina.
Panduan AS yang akan berakhir pada bulan April pada hari Kamis juga berkontribusi pada perdagangan yang berfluktuasi.
(bbn)