Lebih lanjut, Sunarso menjelaskan bahwa kredit yang disalurkan akan digunakan untuk membangun sejumlah fasilitas pendukung di tiap koperasi, termasuk gerai sembako, apotek, poliklinik, sarana produksi pertanian, kantor operasional, hingga gudang penyimpanan.
Infrastruktur ini akan menunjang koperasi dalam menjalankan fungsinya sebagai offtaker, yang membeli hasil produksi masyarakat dengan harga yang wajar guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Selain menyediakan pembiayaan, BRI juga akan mendukung koperasi dalam hal layanan transaksi keuangan.
“Sebagai bank yang fokus pada pemberdayaan UMKM, BRI tidak hanya mendukung dari sisi permodalan, tetapi juga menyediakan layanan keuangan seperti QRIS, AgenBRILink, Tabungan BRI, hingga BRImo untuk membantu koperasi dalam operasionalnya,” kata Sunarso.
Pemerintah sendiri menargetkan koperasi ini akan menjadi solusi dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, sebelumnya menyebut bahwa koperasi akan memiliki peran krusial dalam menyerap hasil produksi petani dan nelayan dengan harga stabil, sehingga dapat menghindari kejatuhan harga saat produksi melimpah.
Sebagai informasi, Koperasi Desa Merah Putih ini dijadwalkan diluncurkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia.
(lav)






























