Sanne Wass - Bloomberg News

Bloomberg, Warga Greenland mendatangi tempat pemungutan suara pada Selasa (11/3/2025) waktu setempat untuk mengikuti pemilihan umum yang akan menentukan bagaimana dan kapan wilayah semi-otonom ini bisa merdeka dari Denmark setelah Donald Trump mengguncang politik pulau ini.

Saat semua partai terkemuka mendukung kedaulatan, para pemenang akan menentukan jalan bagi pulau terbesar di dunia ini untuk menjadi negara mandiri dan negara mana saja yang akan bersekutu dengannya setelah hal itu terjadi.

Pemungutan suara untuk parlemen beranggotakan 31 orang ini diadakan hanya beberapa hari setelah Trump menegaskan kembali minatnya untuk membeli Greenland, pertama pada pidatonya di Kongres dan kemudian di media sosialnya. Bagi 57.000 penduduk pulau ini, perhatian global membingungkan, dan tidak selalu disambut dengan baik.

Perdana Menteri (PM) Mute B Egede — yang partainya berhaluan kiri, Inuit Ataqatigiit, ditetapkan sebagai pemenang dalam jajak pendapat pada Januari — bersikeras bahwa Greenland tidak untuk dijual, seperti halnya pemerintah Denmark yang membayar sekitar sepertiga dari anggaran publik pulau tersebut.