Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham Indonesia terus mengalami tekanan hebat. Bahkan, indeks yang berisikan saham-saham paling likuid, LQ45, anjlok 11,09% sejak awal tahun atau year to date (ytd).

Pelemahan ini terjadi seiring dengan derasnya arus keluar dana asing, ketidakpastian kebijakan suku bunga global, serta pelemahan nilai tukar rupiah.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (11/3/2025), hanya ada lima saham konstituen LQ45 yang masih memberikan return positif sejak awal tahun, mencerminkan besarnya tekanan di pasar modal. 

Saham PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan kenaikan tertinggi, dengan penguatan 15,71%, disusul oleh AKR Corporindo (AKRA)yang menguat 14,73%. 

Saham Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)juga masih menunjukkan performa positif dengan kenaikan 10,31%, diikuti oleh Mitra Adiperkasa (MAPI)yang naik 3,90% dan Bank Negara Indonesia (BBNI) yang tumbuh 1,38%.

Di sisi lain, mayoritas saham unggulan lainnya mengalami tekanan jual yang signifikan, membuat IHSG sulit untuk bangkit. 

Beberapa faktor utama yang menyebabkan pelemahan ini termasuk kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global, kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed), serta ketidakpastian kondisi politik di dalam negeri.

Anjloknya indeks ini menandakan bahwa investor semakin berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Dengan hanya segelintir saham yang masih mampu mencetak pertumbuhan, pelaku pasar diperkirakan akan tetap menunggu sinyal pemulihan yang lebih jelas sebelum kembali masuk ke pasar modal Indonesia.

(dhf)

No more pages