Pada Minggu, Trump mengatakan bahwa AS akan mengadakan “pertemuan besar” dengan Ukraina dan Rusia.
Rubio bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, setelah tiba di negara itu pada Senin malam. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dijadwalkan bertemu secara terpisah dengan putra mahkota sebelum meninggalkan Arab Saudi. Sejumlah pejabat senior Ukraina akan tetap tinggal untuk melanjutkan diskusi dengan delegasi AS yang dipimpin Rubio.
Rubio menegaskan bahwa dalam pertemuan ini, AS lebih bersikap sebagai pendengar dibandingkan berbicara. “Saya tidak memiliki pernyataan khusus yang harus diucapkan oleh Ukraina,” ujarnya.
Seiring dengan dorongan Trump untuk mengakhiri konflik yang dimulai lebih dari tiga tahun lalu dengan invasi penuh Rusia, Zelenskiy berharap dapat mengurangi tekanan yang meningkat dari Washington. Tekanan ini termasuk penangguhan bantuan militer dan intelijen oleh AS.
Menurut Rubio, penghentian sementara bantuan tersebut terjadi karena AS merasa Ukraina “tidak berkomitmen pada proses perdamaian atau tertarik pada negosiasi.” Namun, ia menambahkan, “Saya berharap ini bisa diselesaikan.”
“Apa yang terjadi besok akan menjadi kunci bagi hal tersebut,” katanya.
Rubio menegaskan bahwa saat ini belum ada rencana pertemuan antara Trump dan Putin. Namun, ia menambahkan bahwa Trump terbuka untuk bertemu siapa pun jika diyakini dapat memberikan hasil.
Pembicaraan awal dengan Rusia di Riyadh difokuskan pada apakah Moskow bersedia untuk terlibat dalam negosiasi. Namun, menurut Rubio, diskusi belum sampai pada posisi tawar menawar yang lebih rinci.
Setiap kesepakatan akhir juga harus melibatkan negara-negara Eropa, mengingat sanksi yang telah mereka terapkan terhadap Rusia. Rubio mengatakan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Inggris dan Prancis mengenai pertemuan di Jeddah.
Pekan lalu, Zelenskiy menyatakan bahwa ia terbuka untuk gencatan senjata jika Rusia setuju untuk menghentikan serangan udara dan operasi angkatan lautnya. Ia juga mengusulkan pertukaran tahanan sebagai langkah awal membangun kepercayaan, seperti yang disampaikannya kepada para pemimpin Uni Eropa di Brussels.
Sebuah kesepakatan untuk menghentikan konflik di Laut Hitam antara Rusia dan Ukraina juga akan dibahas dalam perundingan di Jeddah, menurut seorang sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Di sisi lain, Rusia dikabarkan bersedia mendiskusikan gencatan senjata sementara, asalkan ada kemajuan menuju perjanjian damai akhir. Namun, belum ada indikasi publik bahwa Putin bersedia berkompromi—atau bahwa AS mendorongnya untuk melakukan hal tersebut.
Tim penasihat Trump saat ini sedang membahas kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap Rusia, termasuk batasan harga untuk penjualan minyaknya.
Pada Jumat, Trump mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan sanksi perbankan baru dan tarif tambahan terhadap Rusia sebagai tanggapan atas serangan yang masih berlangsung di Ukraina. Namun, ia tidak menyinggung ancaman tersebut pada kesempatan berikutnya, dan belum jelas sanksi baru apa yang akan diterapkan mengingat sudah banyak pembatasan yang telah diberlakukan.
(bbn)


































