Bisnis e-commerce Sea disebut mencatat pertumbuhan yang kuat, dengan Gross Merchandise Value (GMV) mencapai US$100,5 miliar (Rp1.639 triliun) sepanjang tahun 2024 naik 28% dari tahun sebelumnya.
Di samping itu, pendapatan dari segmen ini mencapai US$12,4 miliar (Rp202,27 triliun) naik 37,9% dengan EBITDA yang disesuaikan positif US$155,8 juta, berbalik dari kerugian US$213,8 juta di tahun sebelumnya.
Shopee mencatat peningkatan jumlah pesanan menjadi 10,9 miliar sepanjang tahun (naik 33%). Perusahaan menargetkan pertumbuhan GMV Shopee sekitar 20% di 2025 dengan profitabilitas yang terus meningkat.
SeaMoney
Pendapatan dari layanan keuangan digital SeaMoney mencapai US$2,4 miliar, naik 34,6% dibandingkan 2023. Portofolio pinjaman tumbuh 63,9% menjadi US$5,1 miliar. EBITDA yang disesuaikan untuk segmen ini meningkat 29,5% menjadi US$712,2 juta.
Sea klaim telah menjadi salah penyedia layanan pinjaman terbesar di Asia Tenggara dengan total outstanding kredit di kuartal keempat lebih dari US$5 miliar. "Di 2025, kami berharap ukuran buku pinjaman akan tumbuh lebih cepat dari tingkat pertumbuhan tahunan GMV Shopee, seiring dengan peningkatan penetrasi kredit, baik di dalam maupun di luar Shopee," jelas dia.
Garena
Garena mencatat pemulihan besar dengan Free Fire mengalami lonjakan pemesanan sebesar 34% secara tahunan. Total pemesanan untuk segmen hiburan digital mencapai US$2,1 miliar pada 2024 (naik 18,7%). EBITDA yang disesuaikan juga meningkat 30,2% menjadi US$1,2 miliar.
Jumlah pengguna aktif Garena naik 16,9% menjadi 618 juta, sementara jumlah pengguna yang membayar meningkat 27,2% menjadi 50,4 juta.
Garena diperkirakan tumbuh dua digit baik dari sisi pengguna maupun pemesanan. "Melihat ke depan pada tahun 2025, kami akan terus meningkatkan basis pengguna dan memperluas penawaran konten kami. Kami sekarang berharap Garena akan tumbuh dua digit dari tahun ke tahun, baik untuk basis pengguna maupun pemesanan pada tahun 2025."
(prc/wep)
































