Pihak berwenang memperkirakan jumlah korban luka akan meningkat karena ada banyak orang meminta perawatan. Sekitar 50 penduduk di daerah tersebut telah dievakuasi ke balai kota yang jauh dari lokasi kejadian.
Angkatan Udara Korsel mengatakan sedang melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut, dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Letnan Jenderal Park Ki-wan, dan meminta maaf atas dampak yang menimpa warga sipil.
"Kami meminta maaf atas yang dialami warga sipil akibat kecelakaan pelepasan (bom) yang tidak normal tersebut dan berharap korban yang terluka bisa segera pulih," kata Angkatan Udara dalam pernyataannya.
"Kami akan secara aktif mengambil semua tindakan yang diperlukan, termasuk kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan."
Sebelumnya pada hari ini, Korsel dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer gabungan di dekat perbatasan antar-Korea, sebagai unjuk kekuatan melawan ancaman militer Korea Utara menjelang latihan musim semi tahunan mereka bulan ini.
Latihan berlangsung di Lapangan Latihan Kebakaran Seungjin di Pocheon, hanya 25 kilometer di selatan perbatasan, mengerahkan lebih dari 160 perangkat keras militer, termasuk tank K2, howitzer gerak sendiri K55A1, helikopter serang Apache, dan jet siluman F-35A.
(ros)






























