Pada 2017-2019, dia menjabat di Vice President Commercial & Operation. Kemudian, pada 2019-2020, dia menduduki jabatan Vice President Supply & Export Operation Integrated Supply Chain.
Selanjutnya, Yoki melebarkan sayapnya dengan menjadi Director Feedstock & Product Optimization selama 2 tahun pada 2020-2022. Posisi terakhir, Yoki menjabat sebagai Chief Executive Officer sejak 2022 hingga ditetapkan sebagai tersangka.
Diketahui, Kejaksaan Agung Republik Indonesia menemukan adanya dugaan kasus korupsi di lingkup PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018–2023.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar mengungkap, pada saat dilakukan pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang diperoleh fakta adanya mark up kontrak shipping (pengiriman).
Mark up tersebut dilakukan oleh Yoki selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping. Sehingga, negara mengeluarkan fee sebesar 13% sampai dengan 15% secara melawan hukum.
(mef/frg)
































