Sementara itu, Trump pada hari Senin mengatakan di media sosial bahwa ia sedang dalam “diskusi serius” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang.
Trump juga mengatakan di Gedung Putih bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mungkin akan berkunjung ke Washington secepatnya minggu ini untuk menandatangani kesepakatan pembagian mineral sumber daya alam, yang diisyaratkan oleh Trump sebagai langkah penting mengakhiri perang dan membalas dukungan AS.
Debat publik di PBB dan musyawarah pribadi di antara G-7 menyoroti perubahan kebijakan AS yang jelas terhadap konflik terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II, dengan AS semakin menjauhkan diri dari sekutu-sekutunya di benua itu dan, yang mengkhawatirkan, tampak lebih dekat dengan Moskow.
Pemerintahan Trump lebih setuju dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Putin, termasuk mengeluarkan Ukraina dari keanggotaan NATO dan mempertahankan wilayah yang direbut selama perang.
“Saya lebih suka tidak menjelaskannya sekarang, namun hal ini sudah cukup jelas,” ujar Trump di Gedung Putih ketika diminta untuk menjelaskan alasan di balik pemungutan suara AS pada resolusi PBB. Trump mengaku ingin membahas kesepakatan sumber daya yang terpisah dengan Rusia, dan mengisyaratkan dukungan untuk pasukan penjaga perdamaian Eropa di Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang.
Resolusi yang didukung oleh Eropa di Majelis Umum disahkan dengan 93 suara setuju dan 18 suara tidak setuju, sementara 65 abstain. Belarusia dan Korea Utara termasuk di antara mereka yang memberikan suara menentang bersama dengan AS dan Rusia. Resolusi terpisah dari AS juga diadopsi tetapi hanya setelah diamandemen untuk menyalahkan Rusia atas perang tersebut, hingga menyebabkan Amerika abstain dalam pemungutan suara untuk tindakannya sendiri.
Dalam pidatonya di depan Majelis Umum menjelang pemungutan suara, penjabat Duta Besar AS untuk PBB Dorothea Shea menyatakan bahwa jika amandemen tersebut diadopsi, AS akan mempertimbangkan bahwa resolusi tersebut “tidak akan lagi dapat mencapai konsensus badan ini dalam upaya yang paling serius, yaitu perdamaian.”
Washington berencana untuk mengajukan resolusi serupa pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Senin. Perbedaan utamanya adalah AS dan Rusia dapat memveto setiap amandemen yang bertujuan untuk mengutuk Moskow.
Pemerintahan Trump telah melobi negara-negara di PBB untuk memblokir resolusi, yang didukung Ukraina mengutuk Rusia atas perang agresinya, dan menginginkan mereka mendukung teks AS, diklaim memetakan jalan menuju perdamaian, demikian dilaporkan Bloomberg sebelumnya.
(bbn)































