Logo Bloomberg Technoz

Pertamina Luncurkan PFpreneur untuk Tingkatkan UMKM Perempuan


Dok. Pertamina
Dok. Pertamina

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam upaya mewujudkan pemerataan ekonomi dan mendukung transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045, PT Pertamina (Persero), melalui Pertamina Foundation, meluncurkan program PFpreneur yang ditujukan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perempuan. Program ini bertujuan memberikan stimulan, pendampingan, dan pengembangan wirausaha bagi perempuan Indonesia untuk mengembangkan usaha mereka.

Sejak dibuka pada November 2024, program PFpreneur telah memasuki tahap kurasi final. Dari total 13.860 UMKM yang mendaftar, 1.053 UMKM berhasil lolos ke tahap akhir setelah melewati dua tahapan kurasi yang meliputi pre-test, post-test, dan wawancara. Para pelaku usaha diminta untuk memaparkan business plan berbasis 5P (product, price, place, promotion, dan people) serta profil usaha melalui aplikasi pemasaran.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa program PFpreneur bertujuan untuk mendukung UMKM yang masih relatif baru agar dapat berkembang. "Program PFpreneur Pertamina ini mendorong UMKM yang relatif baru untuk berkembang. Melalui pendampingan dan pelatihan dari mentor ahli kewirausahaan, Pertamina mendorong UMKM menjadi lebih menarik dan berkualitas. Hal ini diharapkan menjadi modal dasar bagi UMKM untuk bisa lebih berdaya saing," ujar Fadjar.

Dari 1.053 UMKM yang terpilih, akan dilakukan seleksi lebih lanjut untuk memilih 350 UMKM yang akan menjadi binaan program PFpreneur. Mereka akan mengikuti tahapan inkubasi bisnis selama tiga bulan dan memperoleh berbagai akses pembinaan lanjutan, termasuk UMK Academy, bantuan legalitas sertifikasi, teknologi tepat guna, dan kesempatan untuk mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh Pertamina.

Vice President CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), Rudi Ariffianto, memberikan motivasi kepada para pelaku UMKM untuk terus berusaha dan mengikuti proses pembinaan yang disediakan.

"Menuju UMKM yang berdaya saing butuh proses, bahkan mungkin prosesnya tidak mudah. Banyak binaan Pertamina yang kini punya kualitas ekspor mengikuti proses rangkaian pembinaan yang panjang dan banyak lika-liku. Namun, jangan khawatir, selama proses tersebut, banyak pengetahuan yang bisa diperoleh dari Pertamina maupun dari jejaring UMKM seluruh Indonesia untuk membuat usaha womenpreneur naik kelas," ujar Rudi.

Program PFpreneur juga sudah menghasilkan kisah sukses dari beberapa UMKM yang telah bergabung. Salah satunya adalah UMKM Agromina Fiber yang berhasil memperoleh transaksi sebesar Rp350 juta pada ajang Inacraft 2024. Selain itu, Mutiara Handycraft, karya wirausaha difabel, mencatatkan transaksi home decor sebesar Rp200 juta di SMEXPO Yogyakarta 2024, dan bahkan berhasil melakukan ekspor ke Australia. Bananania juga berhasil menjalin kerja sama dengan marketplace dari Kanada, Archipelago, pada ajang yang sama.

Direktur Operasi Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo, berharap program PFpreneur dapat membantu memperluas pasar produk UMKM wirausaha perempuan. "Harapannya, pelatihan-pelatihan yang telah diikuti dalam proses seleksi PFpreneur, meningkatkan kapasitas dan kompetensi, sekaligus memperluas jangkauan pemasaran produk. Ada pembekalan yang kami berikan selama tiga bulan ini, memperluas jangkauan produk UMKM wirausaha perempuan, dari lokal menjadi regional, nasional, bahkan internasional. Tentu yang paling penting juga adalah mampu meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif, sesuai Asta Cita pemerintah," tutup Bulo.

Sebagai perusahaan yang memimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung pencapaian target net zero emission 2060. Pertamina terus mendorong program-program yang memberikan dampak langsung terhadap capaian Sustainable Development Goals (SDGs), sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya.