Grok 3 juga disinyalir akan lebih canggih karena mampu memperbaiki kesalahannya atau mengoreksi output. Mode live-voice di Grok juga mendapat pembaruan, menurut rumor, alhasil memungkinkan pengguna untuk berinteraksi secara alami menggunakan perintah yang diucapkan.
xAI, lembaga yang mengembangkan chatbot Grok memiliki valuasi US$50 miliar. xAI berkembang pesat, berusaha menyaingi pencapaian OpenAI, yang mempopulerkan kecerdasan buatan di publik dan telah rilis 9 tahun lalu.
Elon Musk saat gelaran World Government Summit di Dubai pekan lalu klaim Grok 3 sebagai model AI paling canggih sejauh ini dibandingkan model AI rival-rivalnya.
Model tersebut dilatih pada data sintetis dan mampu merefleksikan kesalahan yang dibuatnya dengan menelusuri data untuk mencapai konsistensi logis, kata Musk.
(wep)