Dalam dunia perbankan digital, menurut Pratama, kegagalan sistem dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kesalahan teknis, kurangnya uji coba, hingga permasalahan dalam implementasi kebijakan keamanan.
Oleh karena itu, penerapan standar keamanan siber seperti ISO/IEC 27001 tentang manajemen keamanan informasi dan ISO 22301 terkait keberlanjutan bisnis, menjadi sangat penting.
Sehingga, kegagalan dalam memastikan kelancaran migrasi sistem seperti yang terjadi pada BYOND menurutnya dapat menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana standar keamanan dan uji coba diterapkan secara efektif oleh BSI.
Adapun ntuk menghindari insiden serupa di masa mendatang, Pratama menyarankan beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh tim pengembang aplikasi perbankan.
"Tim developer dari bank harus memperkuat tahapan pengujian sistem sebelum implementasi penuh, termasuk melakukan simulasi skenario terburuk agar dapat mengantisipasi gangguan operasional," jelasnya.
"Melakukan audit teknologi dilakukan secara berkala, dengan melibatkan pihak independen yang dapat mengevaluasi kesiapan infrastruktur IT dan sistem keamanan, komunikasi yang jelas kepada dalam setiap perubahan besar dalam layanan perbankan digital," pungkasnya.
Pihak BSI sendiri telah menuturkan jika seluruh layanan perbankan e-channel sudah kembali normal dan pengguna tidak lagi mengalami hambatan.
"Kami informasikan bahwa proses upgrade sistem di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. telah selesai dilaksanakan. Seluruh layanan e-channel telah kembali normal dan dapat diakses dengan lancar," terang Corporate Secretary BSI.
Perusahaan mengapresiasi kesabaran dan pengguna selama terjadi pemeliharaan sistem Bank BSI yang terjadi sejak Minggu (9/2/2025) dini hari pukul 1.00 WIB.
SuperApp BYOND dari Bank BSI yang resmi meluncur bulan November 2024 menjadi sasaran kemarahan nasabahnya sendiri. Sejumlah pengguna menuliskan status di media sosial X bahwa mereka merasa BSI Mobile, layanan e-channel sebelumnya minim ganggunan. Tidak seperti BYOND by BSI.
"Kami tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan senantiasa mengingatkan Anda untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dengan sebaik-baiknya."
(dhf)