Logo Bloomberg Technoz

Pakar Nilai Benar BSI Diserang Geng Peretas LockBit

Krizia Putri Kinanti
13 May 2023 11:27

Suasana ATM Bank BSI yang Offline di kantor cabang BSI, Thamrin, Jakarta , Rabu (10/5/2023). (BloombergTechnoz/ Andrean Kristianto)
Suasana ATM Bank BSI yang Offline di kantor cabang BSI, Thamrin, Jakarta , Rabu (10/5/2023). (BloombergTechnoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Informasi dari akun Twitter Fusion Intelligence Center bahwa geng peretas dan penyebar ransomware LockBit yang menjadi dalang disrupsi dan kerusakan sistem di Bank Syariah Indonesia (BSI) ditanggapi oleh pakar siber. Pakar Siber Vaksincom Alfons Tanujaya menilai informasi tersebut adalah hal yang benar terjadi.

 “Kalau benar atau tidak, keliatannya benar. Kenapa kita bilang benar karena mereka memberikan capture bukti bahwa disana ada data nasabahnya, ini data lengkapnya ada saldonya, jadi data itu benar dan akurat,” ujar Alfons saat dihubungi Bloomberg Technoz, Sabtu (13/5/2023).

Alfons menambahkan bahwa secara tidak langsung BSI sudah menunjukkan crisis handling yang kurang baik. Adanya pernyataan BSI yang masih melakukan penyelidikan dan melakukan forensik menjadikan kasus ransomware ini semakin parah.

 “BSI berusaha menenangkan masyarakat dengan tidak memberikan informasi yang benar sudah jelas-jelas di-encrypt tapi masih bilang tidak dan masih butuh forensik. Forensik apa? Orang kalau sudah kena mah sudah jelas disitu sudah di-encrypt kok, buntutnya di-encrypt seperti apa, pasti ada ancaman permintaan ransomware-nya,” tuturnya.

Geng Ransomware disebut curi data nasabah BSI (Twitter)


Saat ini Alfons menyebut bahwa yang terjadi di BSI sudah merupakan double extortion yakni data yang di encrypt sehingga operasional terganggu dan data juga dicuri. Apabila pihak BSI tidak mau bernegosiasi maka dampaknya akan lebih berbahaya.