OPEC Ramal Nasib Minyak: Permintaan Stagnan, Trump Jadi Ancaman
Wike Dita Herlinda
13 February 2025 10:10

Bloomberg Technoz, Jakarta – The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) memproyeksikan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2025 tidak berubah dari posisi 1,4 juta barel per hari (bph); laju pertumbuhan yang bakal terus stagnan hingga 2026.
Kelompok negara pengekspor minyak tersebut menggarisbawahi adanya risiko terhadap pasar komoditas energi akibat kebijakan perdagangan internasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada tahun ini.
“Kebijakan perdagangan Pemerintah AS yang baru telah menambah lebih banyak ketidakpastian di pasar, yang berpotensi menciptakan ketidakseimbangan penawaran-permintaan yang tidak mencerminkan fundamental pasar, dan karenanya menghasilkan lebih banyak volatilitas,” papar organisasi tersebut dalam laporan pasar minyak bulanannya, Kamis (13/2/2025).

Tahun ini, permintaan minyak dari negara anggota OECD diestimasikan tumbuh sekitar 0,1 juta bph secara year on year (yoy), sedangkan dari negara non-OECD diperkirakan tumbuh sekitar 1,3 juta bph.
“Pertumbuhan permintaan minyak yang kuat ini diperkirakan akan berlanjut pada 2026. Permintaan minyak global untuk 2026 diperkirakan tumbuh sebesar 1,4 juta bph yoy, tidak berubah dari penilaian bulan lalu,” tulis OPEC.