Bloomberg Technoz, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Agus Subiyanto mengungkap keterlibatakan jajarannya dalam sejumlah program strategis dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, terutama Astacita. Dia membeberkan peran anggota TNI dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga distribusi gas LPG 3 kilogram (kg).
“TNI akan terus berkomitmen dan loyal untuk melaksanakan program Prioritas Nasional sebagai penjabaran dari astacita kedua yang Bapak [Prabowo] canangkan,” kata Agus dalam acara Pengarahan Presiden kepada Komandan Satuan TNI, di Istana Bogor, Jumat (7/2/2025).
Menurut dia, seluruh angkatan dan satuan TNI turut membantu dan mendorong program Presiden Prabowo dalam upaya swasembada pangan. Meski tak detil, dia menyebut TNI hadir dalam menciptakan ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur atau tak dimanfaatkan di berbagai wilayah di Indonesia.
Selanjutnya, dia mengklaim TNI turut membantu pemerintah dalam program MBG. Namun dirinya tak merinci, peran apa saja yang dilakukan dalam program MBG yang sudah dimulai bertahap sejak awal Januari 2025 tersebut.
Selain itu, Agus juga mengatakan, TNI aktif dalam upaya penertiban kawasan hutan melalui satuan tugas (satgas) Garuda.
TNI, kata dia, juga aktif dalam membantu pemerintah dalam sejumlah isu terkini. Salah satunya, anggota TNI turut membantu pendataan hingga pendampingan operasi pasar dalam proses distribusi penjualan LPG 3 kg. Menurut dia, beberapa anggota TNI bahkan berperan dalam meredam gejolak dan kepanikan masyarakat pada saat polemik tersebut mulai mencuat.
Sebagaimana diketahui, pendistribusian LPG 3kg sempat mengalami kendala karena para pengecer tidak dapat berjualan dan masyarakat hanya dapat membelinya di pangkalan resmi Pertamina.
“TNI membantu melakukan pendataan, pendampingan operasi pasar, memastikan penjualan gas LPG 3 kg sampai ke pihak eceran dan melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat melalui para babinsa untuk meredam gejolak dan kepanikan masyarakat,” kata Agus.
Keadaan tak biasa harus dialami sejumlah warga, imbas terbatasnya stok pasokan LPG 3 Kg bersubsidi di tingkat pengecer karena hanya bisa dibeli di pangkalan resmi Pertamina. Mulai dari berjalan kaki sebelum matahari terbit, mencari ke sejumlah gang kecil, bahkan meregang nyawa harus terjadi demi mendapatkan tabung ‘Gas Melon’ yang disubsidi pemerintah tersebut.
(azr/frg)