Koreksi tajam IHSG terjadi di tengah sentimen meningkatnya kegelisahan pasar terhadap perlambatan perekonomian dalam negeri Indonesia hingga menyeret penurunan saham Big 4 Banks yang disinyalir masih cukup derasnya Outflow dari investor asing, seiring guidance 2025 dari perbankan yang memperlihatkan perlambatan kredit.
Analis Panin Sekuritas memaparkan, investor merespon kurang positif dari data GDP Indonesia secara full year lebih rendah dari tahun sebelumnya di level 5,03% (2023: 5,05%; dan 2022: 5,31%).
“Penurunan saham Big 4 Banks menjadi pemberat IHSG yang disinyalir masih cukup derasnya Outflow dari asing, seiring guidance 2025 dari perbankan yang menunjukkan perlambatan kredit,” mengutip riset Panin Sekuritas.
Dalam riset terpisah Panin Sekuritas juga menilai jika pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 masih akan berada di kisaran 5% seiring dengan tingkat konsumsi masyarakat yang flat.
Kemudian, “Masih normalisasinya harga komoditas global andalan ekspor Indonesia, dan nilai tukar rupiah yang fluktuatif.”
Tercatat saham-saham unggulan perbankan Big Caps mengalami penurunan dengan nilai cukup besar pada perdagangan hari ini:
- Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ambles 475 poin (8,59%) ke Rp5.050/saham. Total transaksi Rp2,55 triliun
- Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ambles 220 poin (4,88%) ke Rp4.280/saham. Total transaksi Rp241,77 miliar
- Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ambles 190 poin (4,58%) ke Rp3.950/saham. Total transaksi Rp1,25 triliun
- Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ambles 275 poin (3,01%) ke Rp8.850/saham. Total transaksi Rp1,21 triliun
(fad)





























