Malathi Nayak dan Shirin Ghaffary—Bloomberg News
Bloomberg, Elon Musk meningkatkan upayanya untuk menghalangi OpenAI melakukan restrukturisasi sebagai perusahaan nirlaba setelah menerima miliaran dolar AS dari para investor, termasuk pendanaan awal darinya.
Pada sidang pengadilan hari Selasa, pengacara Elon Musk berupaya mendesak hakim federal menghentikan rencana konversi OpenAI sementara ia mencoba membuktikan bahwa Sam Altman, CEO OpenAI, telah meninggalkan misi mereka satu dekade yang lalu untuk menjadi kaya dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Elon Musk adalah pendukung awal OpenAI yang awal berdiri pada tahun sebagai organisasi nirlaba. Tujuan pendirian OpenAI adalah membangun teknologi secara aman dan bermanfaat bagi umat manusia.
Dalam perkembangannya OpenAI mengubah orientasinya menjadi bisnis dan menarik banyak investasi dari luar, termasuk Microsoft Corp. OpenAI membutuhkan banyak biaya guna pengembangan model AI canggih hingga menjadi seperti hari ini.
Elon Musk mendesak pengadilan untuk membekukan transformasi OpenAI menjadi perusahaan nirlaba yang lebih konvensional dan bermanfaat bagi publik, seperti halnya dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana sebanyak US$40 miliar dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh SoftBank Group Corp.
OpenAI mengatakan bahwa mengubah produsen ChatGPT dari badan amal berorientasi nirlaba menjadi komersial sangat penting untuk mengamankan sejumlah besar dana yang dibutuhkan guna memenuhi misinya.
Jika Elon Musk kalah dalam pertarungan di pengadilan, mungkin akan lebih sulit bagi startup AI-nya sendiri - yang telah mencapai valuasi US$50 miliar sejak ia meluncurkannya pada tahun 2023 - untuk mengejar ketertinggalannya dari OpenAI seputar penggalangan dana— yang sangat penting untuk mengembangkan AI yang lebih maju.

OpenAI bilang bahwa klaim Elon Musk tidak beralasan dan merupakan pelecehan. Saat perseteruan yang telah berlangsung berbulan-bulan ini meningkat, OpenAI mempublikasikan sejumlah email dan pesan yang mengindikasikan bahwa miliarder ini awalnya mendukung struktur perusahaan yang lebih tradisional untuk startup tersebut.
Namun, orang terkaya di dunia ini bukanlah satu-satunya pengkritik perusahaan startup AI ternama di dunia ini karena mereka sedang berusaha mendapatkan persetujuan dari pemerintah untuk melakukan restrukturisasi.
Sebuah kelompok nirlaba yang dipimpin oleh kalangan muda yang mengadvokasi keamanan AI, Encode, mengatakan dalam pengajuan pengadilan pada bulan Desember bahwa mereka memiliki keprihatinan yang sama dengan Elon Musk tentang OpenAI yang menjadi perusahaan nirlaba.
Meta Platforms Inc. meminta Jaksa Agung California Rob Bonta untuk menghentikan sementara restrukturisasi “untuk melindungi investor dan konsumen,” sementara Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC) mengatakan dalam sebuah laporan sebelum Donald Trump menjabat sebagai presiden, bahwa investasi Microsoft Corp senilai US$13 miliar di OpenAI menimbulkan kekhawatiran bahwa raksasa teknologi tersebut dapat memperluas dominasinya dalam komputasi awan ke pasar AI yang baru lahir.
Lanskap terus bergeser sejak Elon Musk menuduh tahun lalu bahwa aliansi yang dijalin OpenAI dengan Microsoft setelah dia meninggalkan dewan OpenAI pada tahun 2018, adalah upaya untuk mendominasi industri AI generatif yang mengancam persaingan pasar bebas oleh para pesaing.
Elon Musk telah mendapatkan pengaruh yang signifikan di Washington sebagai penasihat dekat Presiden Donald Trump. Namun, hal itu tidak menghentikan OpenAI untuk mendapatkan posisi penting dalam pemerintahan baru: Presiden mengumumkan sehari setelah pelantikannya pada bulan Januari bahwa ia mendukung usaha patungan senilai US$100 miliar, melibatkan OpenAI, SoftBank, dan Oracle Corp., untuk mendanai infrastruktur AI di seluruh AS.
Dalam gugatannya, Elon Musk menuduh bahwa OpenAI telah melanggar undang-undang antimonopoli dengan membuat para investornya setuju untuk tidak mendanai saingannya, dan juga memiliki anggota dewan yang tumpang tindih dengan Microsoft, termasuk miliarder Reid Hoffman.
Donald Trump kini kritik kerja Elon Musk di DOGE
Elon Musk mendapatkan dukungan pada bulan Januari dari pemerintahan Joe Biden ketika Departemen Kehakiman (DoJ) dan FTC mengatakan dalam sebuah pengajuan pengadilan bahwa tumpang tindih direksi dapat membahayakan persaingan.
Jika Elon Musk berhasil memenangkan perintah pengadilan, hal itu akan menghambat diskusi OpenAI dengan pejabat negara bagian di Delaware dan California yang harus menandatangani rencana konversi nirlaba.
OpenAI dengan tegas menyangkal, melabeli pengajuan gugatan hukum Elon Musk sebagai “menjengkelkan” dan berargumen bahwa ia tidak memiliki bukti untuk mendukung klaimnya.
OpenAI berpendapat bahwa tujuan Elon Musk yang sebenarnya adalah untuk memajukan startup-nya,

, dan meminta hakim membatalkan gugatan sebagai upaya untuk “melemahkan pesaing yang sukses” setelah ia “tidak dapat mengambil alih” OpenAI.
“Segala tindak tanduk yang dia cari akan melemahkan bisnis OpenAI, pertimbangan dewan, dan misi untuk menciptakan AI yang aman dan bermanfaat - semuanya untuk keuntungan Elon Musk dan perusahaan AI-nya sendiri,” kata perusahaan rintisan itu dalam pengajuan pengadilan. Microsoft dan Hoffman turut membela tindakan mereka sebagai tindakan yang legal.
Analis litigasi Bloomberg Intelligence, Justin Teresi dan Matthew Schettenhelm, mengatakan bahwa permintaan Elon Musk ke pengadilan mungkin akan ditolak karena dia tidak menunjukkan “kerugian yang akan segera terjadi” dari restrukturisasi OpenAI,
“Kami memastikan 80% kemungkinan mosi Elon Musk untuk mendapatkan putusan awal gagal dan, jika tidak ada lebih banyak bukti, kemungkinan 70% gugatan akan ditolak,” tulis para analis dalam sebuah catatan penelitian.
Sementara itu, ancaman baru terhadap dominasi OpenAI telah muncul: Perusahaan asal China, DeepSeek, yang mengirimkan gelombang kejut ke seluruh industri AI setelah merilis mode AI open-source bulan lalu yang bersaing dengan teknologi dari OpenAI dan perusahaan teknologi terkemuka AS lainnya.
Dalam pertemuan tertutup baru-baru ini dengan para pembuat kebijakan di Washington DC, Altman mengatakan bahwa kebangkitan DeepSeek menggarisbawahi perlunya AS mendukung infrastruktur AI.
(bbn)