Logo Bloomberg Technoz

Posisi di bursa China dan banyak bursa Asia lainnya "jauh lebih tenang saat ini dibandingkan dengan tahun 2018 saat kita pertama kali mengalami eskalasi perdagangan AS-China," kata Kelvin Tay, CIO regional di UBS Global Wealth Management, dalam wawancara dengan Bloomberg TV. "Saya pikir kali ini pasar akan sedikit lebih teratur dan tidak sekacau sebelumnya."

Trump mengatakan pemerintahannya berencana berbicara dengan China. Hal ini meningkatkan peluang penangguhan tarif sebesar 10%. Impor China dikenakan tarif 10% karena tidak ada kesepakatan yang dicapai hingga pukul 12.01 dini hari, Selasa, waktu New York.

Langkah Trump memberlakukan keadaan darurat dan mengenakan tarif pada kedua negara dan China merupakan tindakan proteksionisme terluas yang dilakukan seorang Presiden AS dalam hampir seabad terakhir.

Di antara ketidakpastian terbesar ialah bagaimana ekonomi AS yang tangguh akan mengatasi dampak perang dagang, jika perang dagang terjadi. Kekhawatiran tersebut terlihat jelas di pasar obligasi pada Senin (3/2/2025), di mana imbal hasil Treasury bertenor dua tahun naik, sedangkan imbal hasil obligasi jangka panjang bergerak ke arah yang berlawanan.

"Meskipun kami percaya bahwa tarif pada dasarnya adalah alat negosiasi Presiden Trump, sangat sulit untuk mengatakan apakah tarif ini akan berlangsung singkat atau jika ada skenario di mana kesepakatan dicapai untuk mengurangi tarif," kata Yung-Yu Ma di BMO Wealth Management.

Presiden Federal Reserve Bank of Chicago, Austan Goolsbee mengatakan bank sentral harus bertindak lebih hati-hati dalam menurunkan biaya pinjaman di tengah meningkatnya ketidakpastian akibat pemerintahan Trump. Pejabat The Fed lainnya, seperti Raphael Bostic, Mary Daly, dan Philip Jefferson akan berpidato hari ini.

(bbn)

No more pages