Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden AS Donald Trump bulan lalu menandatangani perintah eksekutif yang menghentikan sementara dan meninjau ulang bantuan luar negeri AS. Miliaran dolar dana bantuan, yang biasanya disalurkan melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), dibekukan.

Keputusan ini kemungkinan akan mempengaruhi beberapa program yang tengah berlangsung, termasuk yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dan bantuan kesehatan. Indonesia merupakan salah satu negara yang bermitra dengan USAID, mulai dari pengembangan infrastruktur hingga penanggulangan wabah penyakit.

Berikut beberapa program di Indonesia yang kemungkinan terdampak keputusan Trump tersebut:

Kerja Sama Pembangunan Bilateral

Pada November 2024, Pemerintah AS melalui USAID dan Pemerintah Indonesia, diwakili oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas), sepakat untuk memperpanjang Kerangka Kerja Sama Pembangunan Bilateral hingga September 2026. USAID menambah komitmennya dengan investasi sebesar US$150 juta, sehingga total kontribusi USAID untuk Indonesia mencapai US$800 juta sejak 2020. Komitmen ini meliputi berbagai sektor seperti tata kelola pemerintahan, ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesehatan.

Bloomberg Technoz telah menghubungi Bappenas mengenai kelanjutan dari kemitraan ini. Dalam keterangannya, pihak Bappenas mengatakan masih menunggu konfirmasi dari pihak Kedubes AS.

Kerja Sama dengan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN)

Salah satu proyek penting adalah dukungan USAID melalui Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) yang memberikan hibah kepada Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN). Dalam rilis resmi Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Indonesia pada September 2024, hibah ini bertujuan untuk mendukung pembangunan pusat komando terpadu untuk pengelolaan infrastruktur smart city di ibu kota baru Indonesia, Nusantara.

Proyek ini melibatkan berbagai perusahaan teknologi terkemuka dari AS seperti Autodesk, Amazon Web Services, dan Cisco Systems.

Penanggulangan Wabah Polio & Pencegahan TBC di Indonesia

Selain itu, USAID juga menunjukkan perannya dalam mendukung Indonesia memerangi wabah polio yang terjadi di beberapa provinsi. USAID telah menyumbangkan US$882.750 kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Indonesia untuk mendanai vaksinasi polio yang diperbaharui. Sejak 2022, Indonesia telah berupaya untuk mengatasi wabah ini dengan melaksanakan vaksinasi di sejumlah provinsi yang terpapar. Dengan tambahan kontribusi ini, USAID telah menyumbang lebih dari US$3,2 juta untuk mendukung respons terhadap wabah polio.

USAID juga berkomitmen untuk memerangi tuberkulosis (TBC) dengan memberikan terapi pencegahan TBC kepada 145.070 orang di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari upaya global untuk mengakhiri TBC pada 2030. Dengan kontribusi lebih dari US$1,5 juta, USAID bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk mendistribusikan obat-obatan pencegahan TBC yang efektif.

Mengenai keputusan Trump untuk menangguhkan bantuan USAID, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih mengkaji terkait dampak kebijakan tersebut terhadap Indonesia, "sambil menunggu kebijakan resmi pemerintah USA yang disampaikan kepada seluruh negara melalui jalur resmi diplomatik," ujar Aji melalui keterangan tertulisnya, Jumat (31/01/2025).

(del)

No more pages