“Harganya harus terjangkau. Atas arahan Bapak Presiden, yang pertama adalah semua supplier yang ada, kita fungsikan mereka per hari ini mulai menjadi sub-pangkalan,” tegas Bahlil.
“Tujuannya apa? Mereka ini akan kita fasilitasi dengan IT. Supaya siapa yang beli, berapa jumlahnya, berapa harganya itu, betul-betul terkontrol. Supaya niat-niat dari oknum-oknum yang tidak sesuai dengan arah tujuan daripara subsidi ini tidak lagi terjadi.”
Dengan demikian, Bahlil memastikan per hari ini, pengecer sudah bisa kembali menjual LPG 3 Kg dengan status sebagai sub-pangkalan resmi Pertamina.
“Jadi mulai hari ini, pengecer-pengecer seluruh Indonesia kembali aktif dengan nama sub-pangkalan,” tuturnya.
Titah Prabowo
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga menyatakan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk mengaktifkan kembali pengecer LPG 3 Kg.
Bahlil sebelumnya membuat kebijakan yang hanya membolehkan pembelian komoditas bersubsidi yang biasa disebut 'Gas Melon' itu di tingkat pangkalan resmi Pertamina.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan telah berkomunikasi dengan Prabowo sejak kemarin malam, dalam komunikasi tersebut pada awalnya Kementerian ESDM hanya diinstruksikan untuk menertibkan harga di pengecer agar tidak melebihi harga yang ditentukan.
Namun, pada akhirnya, Prabowo menginstruksikan Bahlil agar per hari ini mengaktifkan kembali pengecer gas LPG 3 Kg untuk berjualan seperti biasa. Saat hal tersebut berjalan, lanjut Dasco, nantinya para pengecer tersebut akan dijadikan sub-pangkalan resmi Pertamina.
(wdh)































