Harga saham berjangka tetap menguat, sementara imbal hasil obligasi pemerintah (Treasury) bergerak fluktuatif usai laporan tersebut. Di saat yang sama, data terpisah menunjukkan bahwa pertumbuhan biaya tenaga kerja di AS melambat pada kuartal keempat, dengan kenaikan terendah sejak 2021.
Dalam laporan PCE, harga jasa inti—kategori yang banyak diperhatikan karena tidak termasuk perumahan dan energi—naik 0,3% dari bulan sebelumnya, sejalan dengan tren dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, harga barang inti—yang juga tidak termasuk makanan dan energi—turun 0,24%, menjadi penurunan terbesar dalam setahun.
Sebuah metrik lain yang dikenal sebagai indeks PCE inti "market-based", yang mengeliminasi harga-harga yang dihitung secara imputasi, naik 0,1% untuk bulan kedua berturut-turut dan 2,4% dalam setahun terakhir. Dalam beberapa bulan terakhir, pejabat The Fed lebih sering merujuk pada indeks ini sebagai indikator yang lebih baik dalam melihat keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Sebelum data PCE dirilis, Deputi Gubernur The Fed Michelle Bowman menegaskan bahwa ia masih ingin melihat kemajuan lebih lanjut dalam pengendalian inflasi sebelum bank sentral menurunkan suku bunga lebih jauh. Ia juga mempertanyakan seberapa ketat kebijakan moneter saat ini mengingat masih kuatnya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan dan Pengeluaran Konsumen
Laporan tersebut juga menunjukkan kenaikan belanja konsumen yang kuat, dengan revisi naik untuk data bulan sebelumnya. Setelah disesuaikan dengan inflasi, pengeluaran meningkat 0,4%, mencatat pertumbuhan yang solid selama dua bulan berturut-turut.
Namun, pendapatan riil yang dapat dibelanjakan (real disposable income) hampir tidak mengalami kenaikan untuk bulan kedua berturut-turut. Hal ini kemungkinan memaksa konsumen untuk lebih banyak menggunakan tabungan mereka, terbukti dari tingkat tabungan yang turun ke level terendah dalam dua tahun terakhir.
Salah satu alasan mengapa The Fed masih mempertahankan suku bunga adalah ketahanan pasar tenaga kerja AS. Selain laporan ketenagakerjaan bulanan yang akan dirilis Jumat depan, pemerintah juga dijadwalkan mengumumkan revisi penting terkait pertumbuhan lapangan kerja sepanjang Maret 2024.
Para pejabat dan ekonom juga akan memperhatikan faktor penyesuaian musiman yang baru pada indeks harga konsumen (IHK), yang sangat memengaruhi PCE. Data terbaru ini akan dirilis bulan depan.
Sementara itu, data BEA yang dirilis Kamis (30/1/2025) menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 2,3% pada kuartal keempat, didorong oleh lonjakan pengeluaran pribadi tercepat sejak awal 2023.
(bbn)































