Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah fund manager global, berdasarkan data Bloomberg, melepas saham PT Astra International Tbk (ASII) saat harganya melemah di tengah sentimen penurunan penjualan mobil Perusahaan di sepanjang 2024, hingga menyusutnya pangsa pasar.

Salah satu Perusahaan investasi unggulan di pasar saham global, BlackRock Inc. melepas, atau menjual sebanyak 12,29 juta saham pada perdagangan minggu lalu. 

Dengan demikian, total kepemilikan saham Perusahaan investasi asal Amerika Serikat tersebut ‘tersisa’ sebanyak 1,04 miliar atau setara 2,59% dari total modal disetor penuh saham ASII.

Saham Astra (ASII) secara Year to Date (Bloomberg)

Selain BlackRock, Franklin Resources Inc. dan Dimensional Fund Advisors LP. juga turut menjual saham ASII dengan jumlah jutaan saham, masing-masing sebanyak 13,1 juta dan 2,41 juta saham pada periode yang sama.

Data terbaru, total kepemilikan Franklin di saham Astra tersisa 109,4 juta atau setara 0,27%. Sementara itu, Dimensional Fund memiliki saham sebanyak 247,46 juta atau setara 0,61%.

Selain itu, ada juga Credit Agricole Group yang turun melepas dan menjual saham ASII mencapai 1,37 juta saham pada perdagangan minggu lalu. Kemudian, ada juga UBS AG, Perusahaan investasi asal Swiss yang menjual sebanyak 1,18 juta saham.

Manulife Financial Corp. juga tercatat melepas saham Astra sebanyak 735 ribu, yang menjadikan total kepemilikannya sebanyak 38,2 juta atau setara 0,09%. Lalu, juga dengan Manulife Financial Corp. yang menjual sebanyak 265 ribu saham. Sehingga total kepemilikannya saat ini hanya 34,1 juta atau setara 0,08%.

Astra International sebelumnya melaporkan kinerja penjualan mobil dari Januari hingga Desember 2024 atau di sepanjang tahun 2024 sebanyak 482.964 unit, mengalami penurunan sekitar 13,87% dibandingkan periode yang saham tahun sebelumnya, yang mencatatkan penjualan 560.717 unit.

Sementara itu, penjualan mobil di Desember saja juga mengalami penurunan 11,54% secara tahunan menjadi sebanyak 42.158 unit dari tahun sebelumnya 47.659 unit.

Walaupun dengan angka penjualan itu, Astra masih memimpin pangsa pasar dengan menguasai 53% dari total penjualan mobil di Indonesia. Namun, angka itu menyusut dari November yang masih menguasai 56%.

Torehan tersebut sempat membuat sahamnya mengalami penurunan nyaris 1% di awal tahun 2025 sampai dengan saat ini, Selasa (28/1/2025).

Rekomendasi Saham Astra (ASII)

Mayoritas Analis, berdasarkan konsensus Bloomberg, masih kompak memasang sikap Bullish untuk saham PT Astra International Tbk (ASII).

Konsensus juga memberikan gambaran target harga saham ASII untuk beberapa waktu ke depan.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (28/1/2025), sebanyak 26 atau 78,8% dari total konsensus memberikan rekomendasi Buy/ Beli saham ASII.

Kemudian, hanya ada enam Analis yang merekomendasikan Hold. Sisanya satu Analis merekomendasikan Sell.

Target harga untuk 12 bulan ke depan sebesar Rp5.821/saham. Harga saham ASII saat ini sendiri ada di level Rp4.870/saham, artinya ada potensial keuntungan mencapai 19,5%.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry mempertahankan rekomendasi Buy. Target harga saham Astra ada di Rp5.900/saham. Analis UOB KayHian (Equity), Stevanus Juanda juga mempertahankan rekomendasi Buy saham ASII. Ia mempertahankan target harga di angka Rp6.000/saham.

Kemudian, Analis dari Perusahaan investasi unggulan Macquarie, Ariyanto Jahja juga memberikan rekomendasi serupa, menyematkan rating Outperform dengan target harga dapat mencapai Rp5.750/saham.

(fad/ain)

No more pages